Mentan: Ada Anomali, Harga Naik Meski Stok Beras Melimpah

Kamis, 8 November 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dan Direktur Utama (Dirut) Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga komoditas pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/9/2018).(Foto:kompas.com)

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dan Direktur Utama (Dirut) Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga komoditas pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (14/9/2018).(Foto:kompas.com)

Dara| Jakarta – Ada anomali yang terjadi dengan kondisi pangan, khususnya beras. Stok beras melimpah, bahkan dua kali dari standar kebutuhan. Namun, di pasar masih ditemukan harga beras dijual di atas harga eceran tertinggi.

Demikian dikatakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di  Pasar Induk Cipinang, Jakarta (8/11/2018). “Kita yakin, karena supply cukup, bahkan berlebih, stok Bulog cukup, bahkan kita satu bulan lagi mau panen, tapi harga naik. Ini ada anomali,” ujarnya seraya menambahkan, dengan stok banyak, semestinya harga beras turun tak melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Kementan menyerahkan fenomena itu ke Satuan Tugas Pangan untuk melihat penyebab harga beras naik di tengah melimpahnya persediaan.

Menurut Amran, ada indikasi tengkulak nakal yang mengubah beras medium menjadi beras premium. “Ada sampel kami ambil, dibawa ke laboratorium. Dikatakan premium tetapi sesungguhnya medium,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto mengamini adanya anomali tersebut, termasuk temuan adanya pedagang yang mengubah kualifikasi beras medium menjadi premium, padahal tingkat beras pecahnya lebih besar ketimbang standar kualitas premium.

Setyo mengatakan timnya akan mengecek ke pasar dan mengambil sampel untuk uji laboratorium. Jika ditemukan pelanggaran, pelakunya akan mendapat konsekuensi hukum, sebab telah menipu masyarakat. “Dengan adanya anomali stok banyak harga naik ini kita akan dalami melalui produksi distribusi, bahkan kerja sama dengan seluruh satgas,” ujarnya.***

Editor: Denkur

Berita Terkait

Lestarikan Pohon Langka, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Program Penanaman Saninten di Bandung Utara
Jaga Layanan dan Kehandalan SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tingkatkan Skill Operator di Jabode
Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Program TJSL Desa Wisata Pantai Tirta Ayu di Kecamatan Balongan
Kolaborasi PosIND dan Telkomsel, “Kirim Barang” PosAja! di MyTelkomsel Super App
CIMB Niaga Hadirkan Cakra Khan dan Pemenang Kejar Mimpi Rising Start dalam Konser Kejar Mimpi untuk Indonesia di Batam
Goodyear Perluas Layanan Belanja Digital Melalui TikTok Shop dan Program Trade-In
Pinjaman Multiguna Melalui Fasilitas Dana Dari SEVA, Mudah Penuhi Segala Kebutuhan
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 14 Desember 2024 - 17:42 WIB

Lestarikan Pohon Langka, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Program Penanaman Saninten di Bandung Utara

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:19 WIB

Jaga Layanan dan Kehandalan SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Tingkatkan Skill Operator di Jabode

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:08 WIB

Lewat Program Redeem Point Kredit Karbon, Pertamina Ajak Pengguna MyPertamina Dorong Dekarbonisasi

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:00 WIB

Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Program TJSL Desa Wisata Pantai Tirta Ayu di Kecamatan Balongan

Jumat, 13 Desember 2024 - 15:59 WIB

Kolaborasi PosIND dan Telkomsel, “Kirim Barang” PosAja! di MyTelkomsel Super App

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB