Sejumlah perempuan Jawa Barat kini menempati posisi strategis di lembaga pendidikan. Sebut sja yakni Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE. (Rektor Unpad), Prof. Reini Wirahadikusumah MSCE, Ph.D. ITB, dan Dr. Hj. Een Herdiani, S. Sen., M. Hum. (Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
DARA | BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) bersama Gubernur Jawa Barat meluncurkan buku 30 Penulis Perempuan Hebat: Pok Pek Prak Endang Caturwati di Tatar Sunda, Perempuan Indonesia Dulu dan Kini Membangun Kecerdasan Bangsa di Bumi Nusantara, kemarin.
Acara peluncuran yang berlangsung di Sekretariat Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Kota Bandung, itu masuk dalam rangkaian peringatan Hari Ibu nasional yang jatuh setiap 22 Desember.
Melalui peluncuran buku tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, terbitnya sebuah buku yang ditulis oleh 30 perempuan hebat menandakan besarnya perhatian dan kepedulian terhadap perempuan. “Hari ini terbit sebuah buku yang ditulis oleh 30 perempuan hebat yang menandakan di Jabar kepedulian terhadap perempuan sangat luar biasa.”
Ia menyebutkan sejumlah tokoh perempuan Jawa Barat yang kini menempati posisi strategis di lembaga pendidikan, yakni Rektor Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE.; Rektor Institut Teknologi Bandung, Prof. Reini Wirahadikusumah MSCE, Ph.D.; dan Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Dr. Hj. Een Herdiani, S. Sen., M. Hum.
“Ini menandakan kami punya budaya memberikan kesempatan besar kepada peran perempuan selama kompetensi dan prestasinya memungkinkan,” ujar dia.
Peluncuran buku tentang kiprah 30 penulis perempuan hebat juga mendapat apresiasi Menko PMK, Muhadjir Effendy. Dia menilai, buku tersebut menandai adanya kebangkitan baru kaum perempuan di Indonesia setelah puluhan tahun kurang terlihat kiprahnya.
Muhadjir pun berharap peluncuran buku tersebut juga dilakukan oleh daerah dan paguyuban lainnya di Indonesia. “Saya sangat apresiasi kalau ini bisa dilakukan di provinsi dan paguyuban lainnya di Indonesia,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan