DARA | BANDUNG – Pemkot Bandung setidaknya harus menyiapkan anggaran Rp38 miliar per tahun untuk perawatan sejumlah taman kota.
“Itu termasuk biaya penghijauan, pembibitan, dan menggaji 320 orang tenaga harian lepas yang setiap hari menjaga taman-taman kita tetap bersih dan nyaman dikunjungi,” kata Kepala Bidang Pertamanan DPKP3, Iwan Sugiono, pada acara Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (23/4/2019).
Pihaknya mengupayakan seluruh taman di Kota Bandung bisa dikunjungi semua kalangan usia. Seluruh fasilitas disesuaikan agar nyaman untuk seluruh warga.
“Kita juga upayakan agar taman- taman bisa dilalui oleh kursi roda. Secara bertahap kita kerjakan,” ujarnya.
Saat ini, DPKP3 tengah fokus memperbanyak taman-taman RW di kewilayahan. Dalam setahun, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk membangun kurang lebih 25 taman RW.
Kendati belum cukup, ia mengaku akan mengoptimalkan dana yang ada. “Anggaran kita hanya mampu sekitar 25 taman per tahun. Mudah-mudahan itu bisa memberikan dampak positif bagi warga.”
Humas Pemkot Bandung merilis, sebagai kota metropolitan dengan tingkat stres yang relatif tinggi, Kota Bandung memiliki cara agar warganya tetap nyaman tinggal di dalamnya. Taman merupakan salah satu jawabannya.
Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Riela Fiqrina, mengatakan, taman sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki tiga fungsi sekaligus. Selain fungsi estetika, taman juga memiliki fungsi ekologis dan fungsi sosial.
“Orientasinya untuk menciptakan kota yang nyaman. Warga kotanya menjadi senang bahagia. Sehingga bisa meningkatkan index of happiness,” ujar Riela.
Saat ini, Kota Bandung memiliki 29 taman tematik yang tersebar di seluruh wilayah. Taman-taman tersebut dirancang secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan setiap elemen warga.
Tak hanya itu, ada pula taman-taman RW di wilayah-wilayah untuk mendekatkan ketiga fungsi RTH itu langsung kepada warga.***
Editor: Ayi Kusmawan