Merayakan Keberagaman Melalui Pementasan Cerita Indonesia Bersama Wishnu Dewanta dan Sivia

Minggu, 6 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan rasa nasionalisme dan cinta terhadap Tanah Air. Salah satunya dengan menghadirkan berbagai kegiatan yang kental dengan perjuangan para pahlawan yang gugur demi memperjuangkan kemerdekaan.

DARA | Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Galeri Indonesia Kaya hari ini menghadirkan pementasan bertajuk Cerita Indonesia yang dimeriahkan oleh Wishnu Dewanta dan Sivia.

“Sore ini, Auditorium Galeri Indonesia Kaya dimeriahkan dengan penampilan kolaborasi Wishnu Dewanta dan Sivia yang membawakan lagu-lagu yang sudah melekat dalam ingatan masyarakat akan dipersembahkan dengan cara yang segar dan inovatif untuk memberikan pengalaman mendalam bagi para pecinta musik dan penikmat seni,” Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

“Lagu-lagu ini merupakan cerminan dari kearifan lokal dan keindahan tradisi masyarakat di setiap daerah di Indonesia yang perlu terus dijaga agar tidak pudar dalam arus modernisasi yang terus berkembang. Kami harap, pementasan ini dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni,” imbuhnya dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu (6/8/2023).

Selama kurang lebih enam puluh menit, penikmat seni dihibur dengan pementasan Wishnu Dewanta dan Sivia dengan lagu-lagu Nusantara seperti Kampuang Nan Jauh Di Mato, Bungong Jeumpa, Sayang Sayang Si Patokaan, Rame-Rame dan masih banyak lagi.

Dalam tema mensyukuri perjuangan para pahlawan kemerdekaan dan bercerita tentang keragaman Indonesia melalui suara khas Sivia dan aransemen yang dibawakan oleh Wishnu Dewanta dalam membawakan lagu-lagu Nusantara dalam format musik serta aransemen yang baru, tanpa meninggalkan unsur-unsur kekhasan dari lagunya.

Sivia merupakan seorang penyanyi-penulis lagu Indonesia yang sejak usia lima tahun sudah terjun di dunia musik khususnya kelompok paduan suara.

Setelah mengambil istirahat selama dua tahun, Sivia kembali ke dunia musik dengan semangat baru lalu merilis single pertamanya yang berjudul “New York” pada tahun 2019.

Album debutnya yang bertajuk “Love Spells” juga mendapat apresiasi tinggi dari para penggemar musik. Pada 17 September 2021, Sivia merilis 5 lagu bertajuk “Camellia” yang diciptakannya sendiri untuk mengungkapkan cinta dan harapan di dalam hatinya.

Selain itu, Sivia juga dipilih sebagai salah satu perwakilan wanita Indonesia untuk menyanyikan Lagu Tema Asli dari film Mulan dari Disney untuk lagu berjudul “Reflection” bersama tiga penyanyi wanita lainnya.

Wishnu Dewanta, sosok yang memiliki ketertarikan tinggi dalam dunia musik, mengawali seninya dengan belajar komposisi dibawah naungan konservatori Musik Pelita Harapan dibawah asuhan Boby Limijaya dan Antonius Priyanto.

Pada tahun 2018, Wishnu Dewanta terpilih menjadi asisten dirigen Bandung Philharmonic Orchestra dibawah pimpinan Direktur Musik Maestro Robert Nordling yang berasal dari Chicago. Wishnu Dewanta juga menjadi direktur musik dalam Musikal Petualangan Sherina dan Cek Toko Sebelah yang diadakan oleh Jakarta Movin.

Sivia mengungkapkan, “Dipercaya untuk dapat menghibur para penikmat seni di Galeri Indonesia Kaya dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan sebuah pengalaman yang menyenangkan. Acara sore ini merupakan persembahan cinta kami untuk tanah air dengan menggunakan musik sebagai bahasa universal. Semoga penampilan kami dapat diterima dengan baik dan dapat meningkatkan kecintaan dan kebanggaan para penikmat seni tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia.”

Sekilas Galeri Indonesia Kaya (GIK)

Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang publik berbasis digital yang didedikasikan untuk masyarakat dan dunia seni pertunjukan Indonesia sebagai wujud komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia.

Ruang publik yang berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8 ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.

Sejak diresmikan pada 10 Oktober 2013 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya telah dikunjungi lebih dari 600.000 pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian. Selama itu pula, lebih dari 500 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seni seperti tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, kunjungan budaya, dan sebagainya.

Tempat seluas 635 m² ini juga memiliki auditorium berkapasitas 150 penonton yang didukung fasilitas modern sebagai sarana bagi pelaku seni maupun masyarakat umum untuk menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis, termasuk pengunjung dan penontonnya.

Selain menampilkan ragam budaya nusantara di panggung budaya auditorium, konsep desain Galeri Indonesia Kaya tetap mengangkat ke-khas-an Indonesia dalam interior sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung, motif parang (pada ceiling).

Berbagai aplikasi terbaru dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif dan
menyenangkan. Secara keseluruhan, terdapat 7 aplikasi yang terinspirasi dari ragam kekayaan Indonesia, antara lain: Bersatu Padu, Selaras Seirama, Sajian Rasa, Arundaya, Cerita Kita, Arungi, dan Pesona Alam.

Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Editor: denkur

Berita Terkait

Sang Legenda, Lenny Marlina Dijuluki Neng Geulis dari Bandung
RESENSI THE PROSECUTOR Elliot Ness dalam Fok Zi Hou
RESENSI “BILA ESOK IBU TIADA” Tangis untuk yang Sakiti Ibu
Cek Disini, Peraih Piala Festival Film Bandung 2024, Lifetime Achievement buat Erros Djarot
Film “Anak Kolong” Ungkap Kisah Anak Tentara, Membawa Pesan Edukasi dan Solidaritas
16 Tokoh Pemeran Film Pemberontakan G30S/PKI, No 9 Pernah Menggarap Film Petualangan Sherina
Fajar Sadboy Jadi Pemeran Utama Film Komedi Horor “Kita Butuh Bahagia Walau Sesaaat”
Melaju ke Babak Semifinal, Tiga Kontestan Siap Panaskan Panggung Kontes Swara Bintang
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 29 Januari 2025 - 17:57 WIB

Sang Legenda, Lenny Marlina Dijuluki Neng Geulis dari Bandung

Sabtu, 4 Januari 2025 - 08:58 WIB

RESENSI THE PROSECUTOR Elliot Ness dalam Fok Zi Hou

Senin, 25 November 2024 - 20:35 WIB

RESENSI “BILA ESOK IBU TIADA” Tangis untuk yang Sakiti Ibu

Selasa, 12 November 2024 - 22:09 WIB

Cek Disini, Peraih Piala Festival Film Bandung 2024, Lifetime Achievement buat Erros Djarot

Minggu, 10 November 2024 - 11:43 WIB

Film “Anak Kolong” Ungkap Kisah Anak Tentara, Membawa Pesan Edukasi dan Solidaritas

Berita Terbaru

Masjid Al Jabbar (Foto: Ist)

BANDUNG UPDATE

Jadwal Buka Puasa Wilayah Bandung Raya Hari Ini

Senin, 3 Mar 2025 - 16:06 WIB

JABAR

Perang Sarung di Sukabumi, Seorang Remaja Kena Bacok

Senin, 3 Mar 2025 - 15:46 WIB

Bupati Sukabumi, Asep Japar (Foto: Istimewa)

JABAR

Bupati Sukabumi: ASN Harus Kompak

Senin, 3 Mar 2025 - 15:18 WIB