Meski di Pengungsian Terasa Nyaman, Pengungsi Pergerakan Tanah Cigombong Pingin Munggahan di Rumah

Selasa, 5 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif saat menyerahkan bantuan sembako dari BNPB (Foto: Istimewa)

Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif saat menyerahkan bantuan sembako dari BNPB (Foto: Istimewa)

Senyaman-nyamannya tinggal di pengungsian tetap lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Namun apa daya musibah itu datang tanpa diundang.

DARA | Begitulah curahan hati para pengungsi warga terdampak pergerakan tanah Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Selama sepekan warga harus tidur berdesakan di Gedung Islamic Center, lokasinya cukup jauh dari rumah yang mereka tinggalkan.

Kendati makan dan minum cukup terjamin di pengungsian, namun tetap saja mereka rindu dengan kebebasan bergerak.

“Sebenarnya tidak nyaman (mengungsi), pengen pulang. Tapi bagaimana, di rumah kan tidak aman juga,” ujar Sintya (25), warga Kampung Cigombong RT 04 RW 13 saat ditemui Selasa (5/3/2024).

Kendati rumah Sintya tidak rusak, namun kondisinya berada di zona tidak aman. Ia terpaksa ikut mengungsi bersama bayinya yang masih berusia 3 bulan.

Tawaran pemerintah untuk relokasi disambut positif olehnya. Karena tidak ada pilihan lain lagi, selain pindah ke tempat baru.

Hingga kini, Sintya belum memikirkan untuk ke depannya. Ikut relokasi dengan satu titik, sesuai ketentuan pemerintah atau membangun mandiri dengan anggaran dari pemerintah.

“Yang kepikiran sekarang mah, pengen munggahan di rumah (bukan tempat pengungsian). Tapi pindahnya entah ke rumah saudara atau ke rumah sewaan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Titang (58) mengaku sebenarnya cukup berat meninggalkan kampung halamannya di tempat pergerakan tanah tersebut.

Selama 27 tahun, ia mendiami rumah yang dibangun bersama keluarganya itu.

“Mau bagaimana lagi, ini kan musibah. Jadi saya terima saja, kalau kita dipindahkan (relokasi),” katanya.

Ia memilih untuk relokasi bersama dengan warga lainnya, kendati ada pilihan bisa membangun secara mandiri.

Hanya untuk hunian sementara, Titang berharap sebelum bulan puasa bisa pindah ke tempat baru.

“Kita memang ditawarkan untuk sewa rumah atau ikut saudara, dengan biaya Rp500/ bulan. Untuk sewa kayaknya, cukup untuk satu rumah di sini,” kata Titang.

Ia menceritakan kembali musibah yang dialami Kampung Cigombong. Pada awalnya, ia mengira retakan rumah, tidak akan meluas seperti sekarang ini.

Hanya firasatnya cukup kuat agar segara hengkang dari rumah yang dibangunnya itu. “Barang-barang di rumah mulai dipindahkan, karena retakan makin hari makin melebar. Ternyata benar saja, akhirnya tanah juga malah amblas. Rumah saya rusak,” tuturnya.

Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyediakan anggaran untuk pembangunan rumah terdampak pergerakan tanah Cigombong, sebesar Rp60 juta/ Kepala Keluarga (KK).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan selain menyediakan anggaran relokasi ke huntap non lahannya, BNPB juga siap memberikan bantuan hunian sementara (huntara) baik sewa rumah masing-masing bagi warga tersebut sebesar Rp500 ribu/ bulan.

“Itu bisa digunakan untuk sewa rumah atau tinggal di rumah keluarganya,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mengatakan, ada 47 KK dengan 196 warga terdampak yang harus direlokasi.

Untuk lahan relokasi tersebut target 2 bulan selesai dengan 3 pilihan yakni di lahan perhutani, tanah desa atau juga bisa Pemda membeli lahannya.

“Mengenai lokasi relokasi sedang dirapatkan, walau ada lokasinya kita perlu assessment lagi dengan teman-teman PVMBG,” ujarnya.

Editor: denkur

Berita Terkait

Diskominfotik Bandung Barat, Berikan Edukasi Tentang Proteksi Penggunaan Data Pribadi
Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia
Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 
Duel Indonesia Vs Jepang Bakal Heboh, JKT48 Bakal Menghibur Superter Garuda
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 20:50 WIB

Diskominfotik Bandung Barat, Berikan Edukasi Tentang Proteksi Penggunaan Data Pribadi

Jumat, 15 November 2024 - 17:18 WIB

Persaingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Semakin Ketat, Begini Peluang Timnas Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 16:14 WIB

Buntut Rotmut Pejabat Eselon 2, Irjen Kemendagri Datangi Pemkab Bandung Barat. Ada Apa ya?

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 15 November 2024 - 15:15 WIB

Conference of the Parties ke-29 (COP29) Komitmen Baru Menuju Bumi Lebih Hijau 

Berita Terbaru