DARA | WASHINTONG DC – Sebuah meteor raksasa dilaporkan meledak di atmosfer, tepatnya di titik berjarak 16 mil atau 25 kilometer dari permukaan Bumi. Daya ledakan meteor itu disebut mencapai 10 kali lipat dari energi bom atom yang meledak di Hiroshima tahun 1945 silam.
Laporan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), seperti dilansir CNN, BBC dan detikcom, Selasa (19/3/2019), menyebut ledakan meteor di atmosfer Bumi itu terjadi pada 18 Desember 2018 lalu. Ledakan ini baru diungkap ke publik pekan ini.
Ledakan meteor semacam itu biasa disebut ‘fireball‘ oleh NASA. Istilah itu dipakai untuk menyebut ‘meteor sangat terang yang cukup spektakuler untuk dilihat dari area sangat luas’.
Meteor itu dilaporkan meledak di titik berjarak 25,6 kilometer dari permukaan Bumi pada siang hari, 18 Desember 2018 lalu. Sebelum meledak, meteor itu bergerak dengan kecepatan 32 kilometer per detik.
Dituturkan NASA kepada BBC bahwa daya ledakan meteor itu mencapai 173 kiloton, atau 10 kali lipat dari ledakan bom atom Hiroshima. Dengan kekuatan sebesar itu, ledakan meteor pada Desember 2018 lalu menjadi ledakan terkuat kedua di atmosfer Bumi dalam 30 tahun terakhir. Ledakan meteor terkuat terjadi atas Chelyabinsk, Rusia sekitar enam tahun lalu atau tahun 2013.
Gambar ‘fireball‘ atau ledakan meteor di atmosfer Bumi itu tertangkap oleh satelit Himawari milik Jepang. Namun yang terlihat tidaklah sedahsyat kekuatannya. Ledakan meteor itu tampak hanya seperti titik kecil warna merah di atas kumpulan awan di atmosfer Bumi.
Terjadinya ledakan meteor di atmosfer Bumi ini baru saja disadari oleh para ilmuwan. Penyebabnya, ledakan terjadi di atas wilayah Laut Bering yang sangat terpencil, dekat Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Petugas Pertahanan Planet NASA, Lindley Johnson, menuturkan kepada BBCbahwa ledakan meteor yang kuat semacam ini hanya terjadi beberapa kali setiap 100 tahun.
Selama ini, NASA terus melacak keberadaan ‘fireball‘ dan ‘bolides‘ yang mencapai Bumi. Sejauh ini untuk tahun 2019, sudah ada lima peristiwa ledakan meteor yang tercatat. Namun semuanya berukuran sangat kecil.***
Editor: denkur
Berita ini ditayangkan detikcom, Selasa (19/3/2019)