DARA | BANDUNG – Bunda Literasi Jawa Barat, Atalia Pratatya Kamil, menyebutkan, minat membaca buku di daerah ini masih rendah. Untuk membuat orang suka membaca, hadirkan buku-buku dengan tema kekinian, sesuai kebutuhan.
“Menurut informasi Dinas Pendidikan, bahwa diwajibkan pelajar 15 menit dibiasakan untuk membaca sebelum pelajaran dimulai. Jadi anak-anak dibiasakan untuk membaca apa yang dia sukai,” katanya, saat saat menjadi narasumber pada talkshow pameran buku Liga Buku Bandung di Gor Saparua, akhir pekan lalu.
Menurut Atalia, anak-anak harus diberi pilihan-pilihan dalam memilih buku bacaan agar mau membaca, karena menyukai buku itu harus sesuai dengan minat.
“Untuk membuat orang suka membaca adalah hadirkan buku-buku dengan tema yang kekinian dan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, kaum milenial Jawa Barat dimudahkan dengan program Candil melalui gadget-gadget. Candil (Maca Dina Digital Library) merupakan program yang digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat.
Kebiasaan membaca, menurut dia, mudah ditularkan, yakni dengan cara keteladanan. Ibu dan calon harus mampu menjadi pembelajar pertama dan guru pertama bagi anak-anaknya.
“Sehingga anak-anak mau dan gemar membaca buku,” katanya.
Karena, menurut dia, gemar membaca itu bukan genetik atau turunan. Bukan karena orangtuanya gemar membaca sehingga secara otomatis anaknya pun punya kebiasaan yang sama.
Tapi setelah anak lahir dibiasakan orangtuanya didekatkan dengan buku. “Kebiasaan-kebiasaan, itu akan membuat anak merasa nyaman dengan buku dan akan merasa ketagihan membaca,” ujar dia.***