Mahasiswa di Cianjur gelar demo. Menurutnya, hingga saat ini negara tidak berpihak pada penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pemerintahan Presiden Jokowi.
DARA | CIANJUR – Meminta Presiden Joko Widodo segera menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM, belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aksi Kamisan Cianjur menggelar demo di depan Kantor Pemkab Cianjur, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019).
Koordinator Aksi Kamisan Cianjur, Jafar Sidik, mengatakan, aksi yang digelar serentak di seluruh Indonesia itu untuk menuntut pemerintah agar menuntaskan sejumlah kasus pelanggaran HAM
“Hingga saat ini negara tidak berpihak pada penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pemerintahan Presiden Jokowi. Contohnya kasus pembunuhan Munir, Marsinah, dan Wiji Thukul,” ujar Jafar, kepada wartawan, Kamis (31/10/2019).
Menurut Jafar, sejak periode pertama pemerintahan Jokowi, kasus pelanggaran HAM tidak menjadi prioritas. Kasus Marsinah, Wiji Thukul, Munir, dan Tragedi 1998 hanya beberapa contoh kasus yang hingga kini tidak jelas penyelesaiannya.
“Kasus-kasus pelanggaran HAM terjadi sejak Orde Baru hingga saat ini, tapi tak pernah tuntas meski sudah beberapa kali ganti presiden. Pemerintahan Jokowi pun tak berpihak pada penyelesaian kasus pelanggaran HAM ini,” tegas Jafar.
Aksi Kamisan Cianjur akan terus melakukan aksi rutin setiap hari Kamis agar masalah pelanggaran HAM ini ada perhatian dari pemerintahan saat ini. “Kami bersama rekan-rekan di seluruh daerah di Indonesia akan terus melakukan aksi ini,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, aksi yang digelar sore hari oleh belasan mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan aparat keamanan, baik dari Polres Cianjur, TNI, maupun Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cianjur. Selama aksi, pintu gerbang Kantor Pemkab Cianjur ditutup rapat. Para pendemo menggelar aksi di pinggir jalan.
“Ini aksi damai, jadi aparat kepolisian tak perlu melakukan tindakan represif. Sebab, kita sama-sama manusia,” ujar Jafar.
Wartawan: Purwanda | Editor: denkur