Miris, Awal Tahun Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Bandung Barat Cukup Tinggi

Selasa, 11 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILustrasi (Foto: suarasurabaya.net)

ILustrasi (Foto: suarasurabaya.net)

Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih terbilang tinggi.

DARA | Hingga triwulan pertama tahun 2025, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) KBB, mencatat ada 12 kasus kekerasan yang menimpa anak dan perempuan.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP2KBP3A KBB, Rini Haryani menyebutkan, yang paling banyak dari 12 kasus tersebut, menimpa anak yakni 8 kasus, sisanya 4 kasus menimpa kaum perempuan.

“Yang melaporkan ke kita dan kita lakukan pendampingan sampai 10 Maret 2025 itu, ada 12 kasus. Menimpa anak 8 kasus dan perempuan 5 kasus,” ujarnya di Ngamprah, Selasa (11/3/2025).

Peristiwa kekerasan pada anak dan perempuan tersebut tersebar di sejumlah wilayah Bandung Barat seperti, Kecamatan Padalarang, Lembang, Sindangkerta, Cipongkor dan lain sebagainya.

“Jadi sekarang mah merata, baik dari bagian timur, selatan, utara dan barat Kabupaten Bandung Barat itu ada kasus kekerasan baik terhadap anak maupun perempuan,” sebut Rini.

Lebih lanjut dia menuturkan, ke-12 kasus kekerasan anak dan perempuan itu telah dilaporkan dan saat ini tengah ditangani oleh Kepolisian.

“Kebanyakan pelecehan seksual dan ada juga Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Semuanya lanjut proses hukum,” tutur Rini.

Ia pun menjelaskan, pihaknya menyediakan layanan pendampingan dan telah melakukan home visit kepada para korban kasus kekerasan anak dan perempuan.

“Jadi kalau ada laporan (kasus) kita langsung lakukan home visit ke rumah-rumah korban, kita kan punya Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah. Jadi walaupun kabupaten terbatas kita akan mengutamakan home visit korban,” jelas Rini.

Rini menambahkan, pihaknya telah berkordinasi bersama semua lintas sektor termasuk dengan masyarakat dan meningkatkan layanan hotline untuk mengantisipasi kejadian kekerasan anak dan perempuan.

“Sosialisasinya kita sampaikan data kasus bahwa sekarang meningkat, kita usahakan upaya secara preventif,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 08 Mei 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 08 Mei 2025
Brain Leadership: Kunci Membentuk Tim Berkinerja Tinggi
Tantangan dan Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital
Setia pada Lilin, Bukan Printing: Dimas Batik Jadi Penjaga Terakhir Batik Tulis Tasikmalaya
Gandeng Merry Riana, Manzone Perdana Keluarkan Koleksi Unisex
Dua Universitas Kelas Dunia Hadir di Bandung, DLI Siap Tawarkan Pendidikan Global di Tanah Air
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:39 WIB

Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat

Kamis, 8 Mei 2025 - 08:05 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Kamis 08 Mei 2025

Kamis, 8 Mei 2025 - 08:00 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Kamis 08 Mei 2025

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:07 WIB

Brain Leadership: Kunci Membentuk Tim Berkinerja Tinggi

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:03 WIB

Tantangan dan Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

NASIONAL

ASUS Luncurkan Produk Expert Series dengan TKDN di Atas 40%

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:20 WIB