“Alangkah kecewanya KONI KBB hanya kebagian hibah Rp500 juta. Ini ada apa? Cukup untuk apa anggaran segitu,” ujar Agus.
DARA| Salah satu isu cukup menarik, pada saat rapat kerja (raker) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tahun 2023 yang diselenggarakan di Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BBPMP), Sabtu (14/1/2023) , adalah tentang minimnya hibah dari Pemkab Bandung Barat.
Informasi yang mengemuka, anggaran hibah KONI KBB tahun 2023 hanya sebesar Rp500 juta. Angka tersebut, sama halnya dengan hibah yang diterima KONI KBB pada awal terbentuk induk organisasi olahraga ini pada tahun 2007.
Ketua Umum KONI KBB, Agus Mulya Sutanto menyatakan, anggaran hibah yang bakal diterima KONI KBB tahun sekarang ini sangat minim.
Jumlah itu sangat jomplang jika dibandingkan dengan kebutuhan yang diajukan KONI KBB, sebesar Rp9 Miliar.
Sekedar gambaran minimnya hibah dari Pemkab Bandung Barat tersebut, dilihat dari hibah pada saat Porprov atau Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar sebelumnya.
Porda tahun 2010, anggaran yang diterima KONI KBB sebesar Rp3 miliar, kemudian tahun 2014 sebesar Rp10 miliar dan tahun 2018 Rp20,2 miliar, sedangkan Porprov 2022 hanya Rp12,5 miliar.
“Alangkah kecewanya KONI KBB hanya kebagian hibah Rp500 juta. Ini ada apa? Cukup untuk apa anggaran segitu,” ujar Agus, pada wartawan.
Jika dibandingkan dengan daerah tetangga, anggaran untuk penyelenggaraan Porprov kemarin KBB masih berada di bawahnya.
KBB yang menjadi tuan rumah plus buat kontingen hanya disediakan anggaran sebesar Rp12,5 miliar, Kota Cimahi untuk Kontingen Rp17 miliar dengan bonus atlet Rp55 miliar. Sedangkan Kota Bandung, Kontingen 70 miliar dan bonus atlet Rp55 miliar, begitu juga dengan Kabupaten Bandung, kontingen Rp20 miliar dan bonus Rp75 miliar.
Pada saat Porprov kemarin, KBB berada di peringkat 8 dengan eaihan medali 49 emas, 72 perak dan 108 perunggu. Selain hanya diberi anggaran Rp12,5 miliar pada tahun 2022, bonus atletpun jauh dari harapan.
Bonus atlet Porprov peraih medali emas, yang sebelumnya dijanjikan Rp50 kita, informasinya turun juga jadi Rp25 juta.
“Bandung Barat kabarnya hanya Rp25 juta. Padahal tahun 2018 saja, atlet peraih medali emas diberi Rp50 juta. Saya minta Rp 50 juta bagi atlet peraih medali emas ini,” bebernya.
Agus mengaku tidak mengerti dengan kebijakan Pemkab Bandung Barat tersebut. Upaya dirinya untuk berkomunikasi langsung dengan Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan, belum mendapat respon.
“Saya sudah mengirim surat bahkan sudah mengirim pesan melalui WA tapi tidak dihiraukan,tidak mau bertemu dengan KONI KBB dan saya sudah empat kali bersurat,” jelasnya.
Editor: Maji