Sebuah terowongan kuno yang diduga peninggalan Belanda ditemukan di sebuah sudut alun-alun Kota Bogor. Penemunya adalah para pekerja yang hendak memperbaiki saluran air di situ, Jumat petang 27 Agustus 2021.
DARA – Ketika melakukan normalisasi saluran air di alun-alun itu, para pekerja tiba-tiba kaget melihat ada sebuah terowongan sedalam lima meter.
Lokasinya berada di atas jalan Nyi Raja Permas, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Para pekerja pun melaporkan temuannya itu dan sesaat kemudian pihak Pemkot Bogor langsung turun ke lapangan sekaligus melakukan kajian untuk memastikan benar tidaknya terowongan itu peninggalan Belanda.
Hasilnya memang benar terowongan itu peninggalan Belanda. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pun mengatakan itu.
“Kami sudah cek peta saluran bawah tanah di dinas terkait. Bisa dipastikan jika terowongan kuno ini sudah ada sejak zaman Belanda. Apalagi di peta yang kami miliki memang ada riwayat saluran air era Belanda di sana,” ujar walikota seperti dilansir Ayobandung dari Ayobogor.com, Minggu (29/8/2021).
Bima Arya saat itu juga sempat melihat langsung kondisi dari dalam terowongan kuno itu mengaku takjub dengan penamuan tersebut. Pasalnya, terowongan kuno peninggalan Belanda tersebut memiliki kontruksi yang amat kokoh dengan luasan yang cukup besar.
“Kalau dari bentuk kontruksinya Belanda banget. Terowongan kunonya juga cukup besar sekitar 2 sampai 3 meter. Jadi kalau orang dewasa berdiri juga bisa tidak harus nunduk,” ujarnya.
Pasca penemuan itu, Pemkot Bogor langsung mengintruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan normalisasi, sebab kondisi terowongan kuno zaman Belanda itu sudah tertutup lumpur sekitar 60 centimeter.
“Saya langsung instruksikan dinas terkait untuk melakukan normalisasi. Apalagi lubang terowongan kuno sudah tertutup sekitar 60 centimeter. Untuk memudahkan identifikasi saya sudah minta dinas terkait langsung melakukan normalisasi,” ujarnya.
Bima Arya memprediksi jika umur dari terowongan kuno peninggalan era Belanda itu sudah ada sejak tahun 1800. Bahkan berpotensi lebih dulu ada ketimbang Stasiun Bogor.
“Kemungkinan saluran ini sudah ada sejak tahun 1800. Bahkan kemungkinan lebih tua dari Stasiun Bogor. Karena posisi terowongan kuno ini tepat di bawah dan mengarah ke Stasiun Bogor. Tapi untuk lebih pastinya kami akan lakukan pengkajian mendalam lagi untuk memastikannya,” katanya.***
Editor: denkur | Sumber: Ayobandung