DARA|JAKARTA – Mencermati tragedi pembantaian pekerja proyek jembatan di Distrik Yigi, Nduga, Papua, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/12/2018), menilai peristiwa itu tak sekadar aksi kelompok kriminal bersenjata, tapi cenderung aksi gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut Moeldoko, selain itu istilah yang selama ini ada harus dibahas lebih lanjut, sebab akan mempengaruhi pada penanganan yang dilakukan pemerintah. Jika pelaku adalah kelompok kriminal, maka Polri yang punya wewenang untuk menangani. Namun, jika separatisme, maka penanganan ada di tangan TNI.
“Keputusan politik mungkin dibicarakan dengan DPR untuk tentukan istilah. Karena istilah bawa implikasi membawa apa,” ucap Moeldoko.
Sisi lain Moeldoko berharap para aktivis hak asasi manusia melihat permasalahan ini dengan jernih. “Saya mengimbau para penggerak HAM dalam negeri dan luar negeri, melihat situasi ini dengan mata terbuka, jangan mata sebelah. 31 warga sipil dengan niat baik untuk bekerja, tapi justru menjadi korban dari perilaku tidak beradab,” ujar Moeldoko.***
Editor: denkur