Shafira Zahrah Nabilla dari Kecamatan Cangkuang dan Muhammad Daffa Yudhistira dari Kecamatan Baleendah, terpilih sebagai Mojang Jajaka (Moka) Pinilih Kabupaten Bandung tahun 2021.
DARA – Keduanya mendapatkan nilai tertinggi pada beberapa rangkaian tahapan penilaian.
Sementara itu, Moka Wakil I diraih oleh Rachel Annisa Roudhotul Ma’wa dari Kecamatan Margahayu dan Ari Syahrul Budiansyah dari Kecamatan Rancabali.
Sedangkan Fajira Nurliyananda dari Kecamatan Soreang dan Alif Muhammad Shalih dari Kecamatan Majalaya, menyabet gelar Moka Wakil II.
Bupati Bandung Dadang Supriatna berharap, dengan disematkannya gelar tersebut, Moka Pinilih Kabupaten Bandung dapat menjadi sosok yang inspiratif bagi para generasi muda.
Salah satunya adalah dengan mengajak para generasi muda, untuk menggunakan bahasa dan kebudayaan Sunda, sesuai dengan diberlakukannya salah satu program pendidikan muatan lokal (mulok) di Kabupaten Bandung.
“Saya minta para mojang dan jajaka, bisa mengajak masyarakat agar lebih mencintai kearifan lokal. Serta membantu melaksanakan program-program pemerintah daerah. Diantaranya membiasakan diri menggunakan bahasa sunda dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Bupati Dadang di sela acara Grand Final Pasanggiri Mojang Jajaka Kabupaten Bandung di GBS, Soreang, Sabtu (30/10/2021).
Tak hanya menjadi sosok yang inspiratif, bupati yang akrab disapa Kang DS itu, juga mengajak para peserta moka untuk menjadi marketing pariwisata. Keindahan tempat wisata di Kabupaten Bandung tuturnya, merupakan aset yang harus dipromosikan hingga kancah internasional.
“Mojang jajaka sejak dulu telah memainkan peran secara signifikan dalam mengembangkan pariwisata. Mojang jajaka menjadi tumpuan Kabupaten Bandung dalam menarik para wisatawan dari berbagai daerah dan negara, karena dari mulut mereka lah keluar kata-kata sakti yang mempromosikan kekayaan Kabupaten Bandung,” papar Kang DS.
Kang DS menuturkan, gelar yang dinobatkan tersebut membutuhkan tanggungjawab yang besar. Keberhasilan mereka dalam mengemban tugas, dapat memberikan perubahan besar, khususnya bagi kebudayaan dan pariwisata di Kabupaten Bandung.
“Saya ucapkan selamat pada pemenang mojang jajaka tahun ini. Menjadi mojang dan jajaka berarti harus memiliki kecerdasan yang mumpuni, karena nantinya lulusan dari ajang ini, akan terlibat dan ditempatkan di posisi yang strategis dalam bidang kepariwisataan di Kabupaten Bandung,” imbuh Kang DS.
Ia pun memberikan apresiasi kepada 30 orang finalis yang telah lolos hingga grand final. Kerja keras dan semangat para finalis, lanjutnya, patut diteladani. Karena mereka telah bekerja keras untuk melangkah sampai sejauh ini.
“Bagi yang belum menang, jangan berkecil hati. Dalam sebuah ajang perlombaan, menang dan kalah itu hal biasa. Tetaplah tunjukkan prestasi kalian, menjadi generasi muda yang siap membangun Kabupaten Bandung semakin BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, Sejahtera),” ujarnya.
Selain itu dirinya juga berharap, moka tidak hanya mengandalkan kecantikan dan ketampanan fisik saja. Namun lebih dari itu, dapat ikut berperan dalam mempercepat pemulihan ekonomi, di tengah keterpurukan dampak pandemi covid-19.
“Saat ini pandemi sudah melandai, ini merupakan salah satu peluang kita untuk memulihkan perekonomian yang sempat menurun akibat adanya covid-19. Saya ingin para mojang jajaka prestasinya dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah, khususnya bagi masyarakat,” ujarnya.***
Editor: denkur