CIKADU adalah salah satu desa pionir untuk menjadi Desa Juara. Desa ini juga awalnya tertinggal, kini sudah ada perubahan.
Perubahan tersebut, di antaranya kini sudah ada listrik. Hanya air yang masih menjadi masalah di sana.
Di desa yang berjarak 127 Km dari pusat kota kabupaten Cianjur ini telah berlangsung Mobile Trainining Unit (MTU). MTU merupakan program pelatihan kerja mandiri yang dilaksanakan di tempat tinggal masyarakat dengan menghadirkan armada MTU.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa barat, H Mochamad Ade Afriandi, MTU merupakan bagian dari Smart Nakertrans. “Program utama Disnakertrans, yaitu Smart Nakertrans, dengan MTU ini,” kata di sela penutupan Program MTU Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Angkatan IX Bidang Kuliner dan Las Listrik, di Gedung Guru Winata Mekar, Desa/Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jumat (20/9/19).
Upayanya, bagaimana masyarakat desa bisa sejahtera tanpa harus ke kota. “Pemerintah Provinsi Jawa Barat hadir di desa, bersama-sama membangun desa, mengembangkan SDM menjadi tenaga kerja,” ujarnya.
MTU bisa mendukung terwujudnya program One Village One Company (OVOC), One Pesantren One Product (OPOP), serta program unggulan lain sesuai visi Jabar Juara Lahir dan Batin. Hal itu, karena kemampuan sumber tenaga kerja yang ada untuk mengolah potensi desa bisa dilatih melalui MTU.
MTU menghadirkan tenaga profesional sebagai pengajar masyarakat. MTU fokus pada sektor pertanian, pariwisata, dan kewiraswastaan.
Melalui MTU, masyarakat tidak erlu mendatangi tempat-tempat pelatihan. Tapi negara yang hadir di tengah masyarakat memberi pelatihan.
“Dengan memberikan pelatihan, baik dalam tataran hard skills maupun soft skills, pelatihan kerja bertujuan menambah kualitas dan daya saing para pesertanya. Sehingga, nanti dapat memiliki kesempatan kerja dan kesempatan berusaha,” kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat nenutup pelatihan tertsebut.
Harapan Uu atas berlangsungnya pelatihan dalam MTU, para angkatan kerja yang telah mendapat pelatihan mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Sehingga, tingkat pengangguran dapat menurun, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat perdesaan.
“Ini sebagai solusi meningkatkan keahlian, bisa bekerja di berbagai bidang. Harapannya, pemuda yang sudah dilatih bisa bekerja secara mandiri atau bekerja di industri,” ujarnya.***
Wartawan/Editor: Ayi Kusmawan