Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha mengatakan, meski ada kebijakan larangan mudik, namun bukan berarti piknik jadi dilarang.
DARA – “Oleh karena itu, ini kesempatan bagi daerah, bagi masyarakat untuk melaksanakan wisata di daerah sendiri. Jadi tidak perlu mudik ke kampung halaman, karena di Kabupaten Bandung pun tersedia objek wisata yang menarik bagi wisatawan,” ujar Yosep di Soreang, Kamis (22/4/2021).
Menurutnya, masyarakat Kabupaten Bandung tidak perlu ragu berwisata di Kabupaten Bandung, karena tidak dilarang piknik sepanjang protokol kesehatannya dapat diterapkan dengan baik.
“Masyarakat yang tidak mudik kalau ingin rekreasi ke Kabupaten Bandung itu oke oke saja asal menerapkan protokol kesehatannya dengan disiplin,” ujar Yosep.
Sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan penerapan protokol tertentu, pihaknya telah membuka seluruh destinasi yang ada di Kabupaten Bandung, sehingga pembukaan wisata saat libur lebaran merupakan kesempatan.
Kata Yosep, destinasi wisata di Kabupaten Bandung sudah siap menerima kunjungan.
“Protokol kesehatan sudah disiapkan sedemikian rupa dengan sangat disiplin apalagi dimasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini, kita ikuti ketentuan sebagaimana yang diatur oleh instruksi menteri dalam negeri, gubernur maupun bupati, jadi protokolnya sudah siap,” tutur Yosep.
Dikatakan Yosep, dengan adanya larangan mudik berarti masyarakat asal Kabupaten Bandung yang berada diluar daerah tidak bisa kembali. Hal tersebut tentunya akan mengurangi kepadatan yang ada di destinasi wisata.
Pihaknya berharap masyarakat tetap berpegang pada disiplin protokol kesehatan, vaksinasi bisa segera merata untuk seluruh masyarakat, kemudian pandemi bisa diatasi sehingga kehidupan bisa kembali normal.
Selain itu, aktivitas dan mobilitas dalam berwisata juga normal dan perekonomian di daerah Kabupaten Bandung bisa segera pulih.
“Kalau dimasa normal, liburan seperti Idul Fitri ini merupakan masa panen bagi destinasi wisata. Kita berharap meskipun misal tidak seperti keadaan normal tetapi pengurangan kunjungan ke tempat wisata tidak terlalu signifikan, sehingga destinasi wisata dapat memenuhi biaya operasional untuk tetap membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di objek wisata,” ujar Yosep.***
Editor: denkur