Mujahid Digital Kejar Ketertinggalan Dakwah Ormas Islam Mainstream di Media Sosial

Rabu, 31 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi (Foto: MUI)

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi (Foto: MUI)

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, menyampaikan Mujahid Digital berperan mengejar ketertinggalan cara berdakwah ormas Islam mainstream di Indonesia.


DARA – Mujahid Digital merupakan program MUI untuk melatih kalangan pemuda membantu dakwah para ulama di berbagai daerah. Sebelumnya, pelatihan Mujahid Digital sudah dilaksanakan di beberapa Provinsi di Indonesia.

Kiai Masduki mengatakan, Mujahid Digital akan mampu mengejar ketertinggalan dakwah ormas Islam mainstrem seperti NU, Muhammadiyah, maupun MUI sendiri.

Dia menyebut, orientasi dakwah ormas Islam mainstream di Indonesia masih menyasar kalangan kolonial. Ini berbahaya sebab generasi masa depan adalah kalangan generasi Z dan milenial. Kalangan ini justru disasar kelompok Islam yang bukan mainstrem dan bukan wasathiyah.

“Jadi Islam Wasathiyah ini harus dibungkus sedemikian rupa dengan cara-cara digital dan itulah tantangan NU, Muhammadiyah, bahkan MUI. Itu menjadi tantangan Mujahid Digital, ” ujarnya saat memberikan sambutan dalam Kick Off Mujahid Digital, Rabu (31/08) di Graha Mental Spiritual, Jakarta.

Sasaran dakwah di masa mendatang, kata dia, didominasi kalangan generasi Z dan Milenial. Dalam catata dia, saat ini jumlah generasi Z sudah mencapai 27,29 persen.

“Mereka tidak mau dakwah yang hanya narasi lagi, pembelajaran menggunakan audio lebih didengarkan generasi muda dan kalangan generasi milenial, ” katanya, seperti dikutip dari laman resmi MUI, Rabu (31/8/2022).

Karena itu, Kiai Masduki menyampaikan, metode begitu penting dalam menyampaikan dakwah. Saat ini, umat berhadapan dengan tantangan dakwah berupa digitalisasi informasi dan kemauan dari kalangan muda.

“Generasi Z itu mendominasi penduduk Indonesia. Kalau kita bicara Islam Wasathiyah maka kita harus bergerak di Mujahid Digital ini. Media sosial ini menjadi ajang penting medan dakwah kita, ” ujarnya.

Selain menyuarakan Islam wasathiyah, Kiai Masduki menyampaikan, Mujahid Digital juga berperan memerangi bias konfirmasi yang berkembang seiring majunya sosial media. Dia menyebut bias informasi ini sebagai penyakit media sosial.

Dia mencontohkan, apa yang terjadi di Afghanistan ketika perempuan sama sekali tidak memiliki hak, bahkan untuk belajar, menunjukkan adanya bias informasi dan konfirmasi yang menumpuk dari generasi ke generasi.

“Tugas kita mentransformasikan informasi dengan duduk permasalahan yang sebenarnya dan itu perlu kita kemukakan bersama-sama,” katanya. (A Fahrur Rozi/Azhar)

Editor: denkur | Sumber: MUI

Berita Terkait

Kajian Malam Ganjil Ramadan Membedah Konsep Islam Rahmatan Lil A’lamin
Simak Nih, Kajian Ilmu Mengisi Malam-malam Ganjil di Masjid Binaul Makmur
Kisah Ketegasan Nabi Muhammad SAW terhadap Korupsi
Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
Doa Mengawali Bulan Ramadhan
Pelunasan Biaya Haji Khusus Diperpanjang Hingga 21 Februari 2025
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 29 Maret 2025 - 01:31 WIB

Kajian Malam Ganjil Ramadan Membedah Konsep Islam Rahmatan Lil A’lamin

Kamis, 27 Maret 2025 - 00:20 WIB

Simak Nih, Kajian Ilmu Mengisi Malam-malam Ganjil di Masjid Binaul Makmur

Kamis, 13 Maret 2025 - 11:18 WIB

Kisah Ketegasan Nabi Muhammad SAW terhadap Korupsi

Minggu, 2 Maret 2025 - 10:16 WIB

Dibaca Usai Tarawih, Berikut Bunyi Doa Kamilin dan Terjemahannya

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Berita Terbaru