Kemenkes melalui Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Setiaji mengatakan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan platform digital.
DARA- PeduliLindungi dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah melakukan pelacakan digital guna menghentikan penyebaran virus corona.
Masyarakat yang berpergian diwajibkan menggunakan aplikasi PeduliLindungi oleh pemerintah di masa pandemi.
Namun sebagian masyarakat kesulitan mengunduh PeduliLindungi karena memori di ponsel pintarnya penuh atau hal lainnya.
Mengatasi hal ini, Oktober mendatang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan membuat fitur aplikasi PeduliLindungi bisa diakses di aplikasi lain.
Kemenkes melalui Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, Setiaji mengatakan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan platform digital.
Di antaranya Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Cinema XXI, Link Aja, bahkan aplikasi pemerintah Jakarta yaitu Jaki.
Tujuannya agar masyarakat yang tidak menggunakan PeduliLindungi tetap bisa mendapatkan fitur-fitur pada aplikasi ini.
“Ini akan launching di bulan Oktober. Ada proses di mana kami memerlukan beberapa model untuk bisa diakses oleh setiap orang. Jadi aplikasi yang paling banyak digunakan itu ‘kan seperti Gojek, Grab, Tokopedia dan sebagainya.”
‘Itu bisa digunakan untuk bisa masuk ke berbagai macam fitur di PeduliLindungi,” ujar Setiaji yang dilansir Galamedia dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu, 26 September 2021.
PeduliLindungi mempunyai berbagai ftur di antaranya self check yang meliputi hasil tes, hasil tracing kontak erat, telemedicine hingga layanan obat gratis.
Editor : Maji