Munuman Keras Oplosan Mengakibatkan Kematian

Kamis, 19 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IKUSTRASI. Foto: nasional.republika.co.id

IKUSTRASI. Foto: nasional.republika.co.id

Minuman oplosan sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa. Akibat minuman oplosan, puluhan warga tewas setelah meminumnya. Bagaimana tidak, ada mengoplos minuman keras dengan obat anti nyamuk.

 

 

DARA | BANDUNG – Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, menyebutkan, tuak oplosan bisa berakibat pada kematian.  Tuak oplosan ini, menurut dia,  telah menimbulkan korban 44 warga Cicalengka, Kabupaten Bandung, tewas.

“Warga kita yang meninggal di Cilengka 44 yang tewas dan menjadi berita nasional. Oleh karena itu, harus menjadi perhatian kita.  Mari seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama memberantas peredaran minuman keras tersebut,” katanya, saat memimpin pemusnahan  14.855 botol minuman keras berbagai merk dan 1750 liter miras oplosan, di Mapolresta Bandung, Kabupaten Bandung, Kamis (19/12-2019).

Belasan ribu minuman keras itu disita dari sejumlah toko dan kios minuman keras di sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung. “Jajaran kami juga berhasil menyita 1750 liter jenis arak dan tuak. Jenis minuman ini sangat berbahaya, karena suka dioplos yang aneh-aneh. Bahkan ada yang dengan autan,” kata Kapolres.

Pemusnahan dengan cara digiling stoomwols itu dipimpin Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, dihadiri berbagai unsur pimpinan Pemkab Bandung dan Kejaksaan Negeri Bale Bandung. Kapolresta Bandung menyebutkan  belasan ribu botol minuman keras berbagai merek dan tuak oplosan yang dimusnahkan itu, hasil operasi Pekat (penyakit masyarakat) Lodaya 2019 Polresta Bandung, yang berlangsung sejak 1 Juni hingga Desember 2019.

Sementara pihak MUI Kabupaten Bandung yang hadir dalam pemusnahan miker itu, siap membantu kepolisian untuk menagkal peredaran miker di wilayah hukum Polresta Bandung.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Polri Ungkap Sindikat Penipuan Online Berkedok Fake BTS dan SMS Blast, Dua WNA Cina Ditangkap di SCBD
Diduga Ada Unsur Kesengajaan, Polri Sigap Tanggapi Kebakaran di Puncak Jaya
Selewengkan Insentif Nakes saat Covid, Tiga Pejabat RSUD Palabuhanratu Divonis Penjara
Dugaan Korupsi Dana Iklan Bjb, KPK Umumkan Lima Tersangka
Bawa Kabur Mobil Rental, TR Diciduk Jajaran Polres Garut
Polres Cirebon Kota Ungkap Jaringan Peredaran Sabu, 32 Paket Sabu Disita
Beraksi Saat Penghuni Rumah Salat Tarawih, Pencuri Gondol Barang Berharga
Hendak Curi Sepeda Motor, Aksi Pemuda Ini Digagalkan Warga
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 22:22 WIB

Polri Ungkap Sindikat Penipuan Online Berkedok Fake BTS dan SMS Blast, Dua WNA Cina Ditangkap di SCBD

Jumat, 14 Maret 2025 - 15:37 WIB

Diduga Ada Unsur Kesengajaan, Polri Sigap Tanggapi Kebakaran di Puncak Jaya

Jumat, 14 Maret 2025 - 12:42 WIB

Selewengkan Insentif Nakes saat Covid, Tiga Pejabat RSUD Palabuhanratu Divonis Penjara

Kamis, 13 Maret 2025 - 23:27 WIB

Dugaan Korupsi Dana Iklan Bjb, KPK Umumkan Lima Tersangka

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:58 WIB

Bawa Kabur Mobil Rental, TR Diciduk Jajaran Polres Garut

Berita Terbaru


Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri panen raya padi di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 Apr 2025 - 13:23 WIB