Panitia Musda IV Golkar Kabupaten Bandung Barat tidak terima dituding tidak netral dalam pelaksanaan musda yang digelar di Sekretariat DPD Golkar Jawa Barat, Minggu (30/8/2020).
DARA | BANDUNG – Koordinator Bidang Media dan Publikasi Panitia Musda IV Gollkar KBB Gunawan Rasyid mengatakan, musda telah sesuai dengan AD/ART Partai Golkar. Panitia tetap patuh pada Peraturan Organisasi, serta yang paling utama berpedoman kepada Juklak-2/DPP/GOLKAR/II/2020 tentang Musyawarah Musyawarah dan Rapat-rapat Partai Golongan Karya.
“Kami sangat menjaga netralitas pelaksanaan musda dan juga sangat menjaga marwah partai. Karena yang sedang berkompetisi saudara kita, keluarga besar Partai Golkar,” ujarnya saat dihubungi, Senin (31/8/2020).
Gunawan Rasyid atau kerap dipanggil Guras menegaskan, akan sangat ironis jika panitia pengurus DPD Golkar Jabar dituding melakukan kecurangan. Bagi panitia dan pengurus DPD Golkar Jabar, musda merupakan hajat keluarga besar Golkar untuk mempersiapkan program-program partai ke depannya.
Bagi keluarga besar Golkar, musda ini sebagai jembatan memperjuangkan kepentingan masyarakat melalui kader Golkar, selain membentuk kepengurusan baru.
Guras juga mengklaim musda yang menetapkan Fery Pamawisa sebagai Ketua DPD Golkar KBB periode 2020-2025 sudah sesuai tahapan. Mulai melakukan pengumuman tentang pendaftaran bakal calon Ketua DPD Golkar, proses penjaringan verifikasi dan melaksanakan persidangan-persidangan.
“Panitia berhari-hari melakukan persiapannya dengan sungguh-sungguh dengan merujuk kepada AD/ART Partai Golkar, Peraturan Organisasi serta yang paling utama berpedoman kepada Juklak-2/DPP/GOLKAR/II/2020 tentang Musyawarah Musyawarah dan Rapat-rapat Partai Golongan Karya,” ujarnya.
Pada persidangan ke 6 dalam Musda IV Partai Golkar KBB Dadan Supardan dengan Fery Pamawisa sudah sah ditetapkan sebagai calon oleh Pimpinan Sidang. Namun kubu Dadan Supardan melakukan walk out Pendukung.
Guras menilai hal itu, menjadi kerugian besar untuk Dadan Supardan. Karena faktanya Dadan Supardan ditetapkan sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar KBB bersama sama dengan Fery Pamawisa.
“Walk out itu adalah hak peserta. Hanya panitia sangat menyayangkan kejadian itu. Karena sesungguhnya di musda ini semua persoalan organisasi bisa diselesaikan,” ucap Guras.
Dalam perjalanan persidangan ke 6 tersebut sesuai tatib, pimpinan sidang masih berkewajiban untuk menuntaskan dua sesi terakhir yaitu Pemilihan Ketua DPD Golkar dan pembentukan formatur.
Pada kesempatan itu, pimpinan sidang melanjutkan dengan sesi pemilihan Ketua DPD Golkar KBB yang diawali dengan melakukan penelitian dukungan minimal 30 % sesuai Juklak 2/DPP/GOLKAR/II/2020. Berdasarkan hasil verifikasi kedua calon terlihat dirugikan karena terjadi pengurangan dukungan akibat terjadi dukungan ganda.
Tim verifikasi beranggapan, dukungan ganda dianggap melanggar etika organisasi sehingga langsung dieliminasi/digugurkan. Dampak dari kejadian itu, Pimpinan Sidang langsung menetapkan Fery Pamawisa sebagai Ketua DPD Golkar KBB depinitiv. Karena dukungan terhadap Dadan Supardan kurang dari 30%, dan dilanjutkan dengan penetapan formatur.
“Musda sudah selesai, kita semua keluarga besar, mari kita bangun lagi silaturahmi yang baik untuk mewujudkan kembali kejayaan Partai Golkar di Kabupaten Bandung Barat. Kami sepakat kalau ada ketidakpuasan gunakan jalur organisasi,” pungkas Guras.***
Editor: denkur