Kerangka berpikir penyusunan dokumen RPJPD 2025-2045, dipengaruhi faktor internal maupun eksternal, seperti potensi dasar SDA, SDM, dan capaian pembangunan sebelumnya.
DARA | Selain itu, juga berkaca pada tantangan kondisi perekonomian global, nasional, hingga isu strategis lainnya.
Proses perumusan pun, melihat dari sisi geografis dan demografis Kabupaten Sukabumi.
Dari sisi geografis Kabupaten Sukabumi memiliki SDA yang luar biasa. Bahkan, sektor ekonomi andalannya pertanian dan pariwisata.
Selain itu ada potensi objek wisata yang bervariasi. Mulai dari wisata alam, budaya, hingga khusus.
Lalu, dari sisi demografis, usia produktif di Kabupaten Sukabumi mencapai 68,24 persen dari total jumlah penduduk.
Kabupaten Sukabumi telah terjadi bonus demografi, sehingga dibangun berbagai rumusan isu strategis pembangunan.
Demikian dikatakan Bupati Sukabumi H Marwan Hamami dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045, di Grand Sulanjana, Senin (29/4/2024).
“Dimulai dari SDM berkarakter dan berdaya saing global. Lingkungan sosial, budaya masyarakat yang sehat dan maju. Daya saing pembangunan ekonomi yang iklusif dan berkelanjutan,” kata bupati.
“Pemerataan akses dan penyediaan infrastruktur dasar yang berkualitas, hingga tata kelola pemerintahan yang profesional dan akuntabel berbasis digital,” imbuhnya.
Bupati menyakini keberhasilan pembangunan harus diawali dengan perencanaan yang baik dan berkualitas. Maka dari itu, ide dan gagasan kreatif semua pihak sangat diperlukan untuk memberikan masukan ini.
Bupati mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam penyusunan RPJPD 2025-2045. Saling berkolaborasi, berkontribusi yang konstruktif dan inovatif dalam mengisi pembangunan ke depan.***
Editor: denkur