Media sebagai salah satu pilar demokrasi harus menjadi garda terdepan ketika ada kebuntuan persoalan yang melibatkan eksekutif, legislatif, yudikatif. Pasalnya, media memiliki fungsi sebagai sarana informasi, hiburan, pendidikan dan kontrol sosial.
DARA – “Ketika aspirasi masyarakat mengalami kebuntuan, salah satunya birokrasi. Maka disinilah peran media yang harus konsisten melakukan kontrol sosial. Agar kebijakan yang selama ini terhambat, bisa segera diwujudkan tanpa harus mengacu pada aturan formal,” kata Kang Maman saat menggelar reses bersama para pengurus dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Majalengka, Senin (22/2/2021).
Selain itu, para wartawan di Kabupaten Majalengka diminta jeli terhadap isu yang berkembang dan jangan terjebak dalam permainan agenda setting, baik diolah pemerintah atau pihak manapun yang mencari keuntungan dari isu muncul ke publik.
“Sudah bukan rahasia umum. Ketika muncul suatu fenomena yang tengah viral di masyarakat itu bisa terjadi secara alami, atau sengaja diciptakan oleh kelompok tertentu, untuk mengeruk keuntungan pada momentum tersebut,”ujar Politisi PKB ini.
Menurut dia, pola semacam itu bukan barang baru, namun pernah dilaksanakan para penguasa oleh pemerintah. Namun karena permainannya sangat rapih. Hal itu tidak disadari oleh masyarakat, termasuk media mainstream sendiri.
“Agenda setting atau framing pemberitaan di media bisa sengaja diciptakan. Para pemainnya tentunya orang yang berduit dengan memanfaatkan berbagai pihak, termasuk teman teman media massa,” tegas salah seorang tokoh Nasional ini.
Oleh karena itu, lanjut dia, media massa harus cerdik dan mampu menyaring setiap pemberitaan yang muncul, apalagi isu Nasional karena biasanya ada kepentingan besar dibalik semua itu.
“Nah, mungkin sebagian teman teman wartawan masih lurus lurus saja kalau ada berita, maka saya usulkan agar digelar pelatihan yang melibatkan wartawan senior di Nasional sebagai narasumber, untuk memberikan pencerahan terkait hal tersebut,”tegasnya.
Maka dari itu, pihaknya akan mengagendakan pelatihan jurnalistik tingkat lanjut dengan pemateri wartawan Nasional yang sudah malang melintang dengan pengalaman, salah satunya pengelolaan manajemen isu. Pesertanya pengurus dan anggota PWI Majalengka.
“Kebetulan saya punya teman wartawan kompas, wartawan tempo, wartawan Pikiran Rakyat. Saya akan ajak dia menjadi pemateri dalam reses April di sebuah hotel di Kabupaten Majalengka,”ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan mengajak rekan rekan wartawan Majalengka studi banding ke Jakarta yakni ke media parlemen, ke salah satu media televisi Nasional dan ke jajaran pengurus DPP PKB.
“Insha Allah nanti kita laksanakan pada reses kedua pada April atau bulan puasa ini,”tuturnya.
Ketua PWI Kabupaten Majalengka Jejep Falahul Alam menyambut baik rencana tersebut dan mudah-mudahan dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang digagas Anggota DPR RI KH Maman Imanulhaq.
Sebab manusia hanya mampu berencana, namun terkadang di tengah perjalanan ada kendala atau permasalahan lain yang mengakibatkan rencana yang dirancang hanya sebatas kata-kata.
“Jujur harus diakui dalam reses sekarang ini, selain kita menyimak beragam program komisi VIII ini, kita memperoleh pengetahuan baru yang selama ini kita masih awam. Apalagi dalam reses yang dibalut dengan diskusi ini dikemas dalam acara santai dan penuh canda tawa,” ujarnya.***
Editor: denkur