Tahun ini, 2023, Nahdlatul Ulama genap berusia satu abad. Seorang politikus dari Partai Keadilan sejahtera (PKS) di Sukabumi menilai begini tentang NU.
DARA | Politikus PKS Sukabumi yang turut mengomentari soal NU itu adalah M Sodikin, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Sukabumi.
M Sodikin juga kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi.
Melalui pesan singkatnya, M Sodikin memaparkan tentang bagaimana NU berkiprah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, NU sebagai organisasi keagamaan yang dilahirkan sebelum kemerdekaan dan didirikan oleh ulama pejuang bangsa, berkotribusi besar dalam berdirinya NKRI.
Pasca kemerdekaan hingga saat ini genap satu abad perannya sangat besar dalam pembangunan bangsa bersama komponen lainnya.
Dalam sejarah NU, penciptaan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan dukungan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja).
“Ajaran ini bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma (keputusan ulama terdahulu),” kata Sodikin lewat whattsaapp, Rabu (1/2/2023).
Sodikin mengatakan, untuk ideologi Ahlussunnah wal jamaah lahir karena alasan yang sangat mendasar.
Kekuatan penguasa kolonial Belanda saat itu untuk menghancurkan potensi Islam telah menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan para ulama untuk menjaga kemurnian dan keutuhan ajaran Islam.
Selain itu ada pula rasa tanggung jawab ulama sebagai pemimpin yang memperjuangkan kemerdekaan dan dibebaskan dari belenggu penjajahan.
“Ulama juga memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga kedamaian bangsa Indonesia,” kata Sodikin.
NU sebagai organisasi keagamaan yang dilahirkan sebelum kemerdekaan dan didirikan oleh ulama pejuang bangsa telah berkotribusi besar dalam berdirinya NKRI.
“Pasca kemerdekaan hingga saat ini genap satu abad perannya sangat besar dalam pembangunan bangsa bersama komponen lainnya,” ujar Sodikin.
Editor: denkur