Najib Qodratulloh: Di Tengah Wabah Corona, Perlu Paket Kebijakan Ekonomi yang Menyeluruh

Kamis, 26 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratulloh (Foto: Instagram)

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratulloh (Foto: Instagram)

Pandemi corona makin meluas. Masyarakat berharap ada kebijakan ekonomi dari pemerintah, sebab dampaknya corona itu banyak masyarakat kehilangan pendapatan. Mereka tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan hidupnya, termasuk membayar cicilan kredit ini itu.


DARA | BANDUNG – Presiden Joko Widodo memang sudah memberikan kebijakan berupa penangguhan cicilan kredit hingga satu tahun bagi tukang ojek, sopir taksi, nelayan dan pelaku UMKM.

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PAN, Ahmad Najib Qodratulloh mengapresiasi kebijakan presiden itu. Setidaknya dapat mengurangi beban masyarakat dalam jangka pendek.

“Saya yakin presiden sudah mempertimbangkan faktor resiko bagi industri keuangan. Dalam jangka pendek bisa mengurangi beban masyarkat ditengah pemberlakuan KLB di beberapa daerah,” ujarnya melalui pesan singkat kepada dara.co.id,  Kamis (26/3/2020).

Namun, lanjut Najib, pemerintah perlu mencari langkah berikutnya, sebab daya beli masyarakat akan terganggu dan perlambatan ekonomi saat ini sudah jelas terlihat. “Perlu paket kebijakan ekonomi yang bersifat menyeluruh untuk mengangkat daya beli masyarakat dalam jangka panjang. Itu tentu akan berhubungan dengan lapangan kerja dan UMKM,” katanya.

Najib juga mengatakan, pemerintah perlu memiliki strategi agar hal-hal tersebut bisa berkembang secara cepat. “Penurunan suku bunga perbankan juga perlu dibarengi aksesibilitas yang tinggi terhadap perbankan agar fungsi intermediasi berjalan. Disamping itu, insentif bagi UMKM dari sisi pajak, izin dan lain lain perlu juga di lakukan, berikan UMKM ini karpet merah, sehingga menjadi prioritas tulang punggung ekonomi negeri ini,”
ujarnya.

Terkait masih banyaknya masyarakat yang resah dengan tagihan-tagihan kredit ilegal seperti bank keliling dan bank emok ditengah merebaknya virus corona, Najib dengan tegas meminta para penyelenggara kredit ilegal tersebut ditertibkan.

“Saya minta tegas bagi penyelenggara kegiatan kredit illegal untuk ditertibkan. Selain merugikan juga meresahkan disaat situasi seperti ini. Intinya kami minta otoritas ini (OJK) mampu menjamin keberlangsungan kepentingan masyarakat terhadap jasa keuangan,” pungkasnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Istimewa Pembukaan UKW PWI Jaya-UMJ, Dihadiri Rektor dan Dua Anggota Dewan Pers
Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya
Serentak, Ratusan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada 2024 Sudah Dilantik
Lindungi Masyarakat, Pelaku Usaha Kosmetik Harus Patuhi Ketentuan Ini
Mendengar Suara Anak: Komdigi Sempurnakan Regulasi Perlindungan Digital
Bentengi Anak di Ruang Digital, Regulasi Baru Segera Hadir
Lakukan Audiensi, Wirawati Catur Panca-MPR RI Siap Gelar Diskusi Patriotisme Perempuan
Kesbangpol DKI Jakarta Berpotensi Raih Predikat Informatif dalam E-Monev, Ini Syaratnya
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:46 WIB

Istimewa Pembukaan UKW PWI Jaya-UMJ, Dihadiri Rektor dan Dua Anggota Dewan Pers

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:49 WIB

Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya

Kamis, 20 Februari 2025 - 15:14 WIB

Serentak, Ratusan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada 2024 Sudah Dilantik

Rabu, 19 Februari 2025 - 12:59 WIB

Lindungi Masyarakat, Pelaku Usaha Kosmetik Harus Patuhi Ketentuan Ini

Rabu, 19 Februari 2025 - 12:49 WIB

Mendengar Suara Anak: Komdigi Sempurnakan Regulasi Perlindungan Digital

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi

Sabtu, 22 Feb 2025 - 10:31 WIB