DARA | BANDUNG – Negara harus hadir dalam persoalan keluarga secara lebih detail. Sehingga, kehadirannya itu dapat menjadi aspirasi bagi penentu kebijakan.
Hal itu disampaikan istri Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Siti Muntamah Oded, setelah mengunjungi dua warga yang kekurangan, yakni Yanti dan Ana, warga RW 02 Kelurahan Cijawura, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.
Dalam persoalan yang dialami Yanti, Pemkot Bandung memberikan bantuan berupa hak kerja bagi Yanti berupa profesi baru selain sopir untuk menafkahi anaknya. Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga membantu Santi yang tinggal di rumah tak layak huni (Rutilahu).
“Keluarga yang perlu dibantu ternyata membantu orang. Masyaallah, Ibu Santi insyallah kita usahakan untuk menerima bantuan rutilahu di tahun 2020,” katanya, di kediaman Santi di RW 02 Keluarahan Cijaura.
Sedangkan dalam kasus Ana, wanita ini mengasuh bayi yang orang tuanya menderita ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). “Kita akan terus damping. Kita akan berkoordinasi dengan Dinsos bagi penderita ODGJ tersebut. Kita juga akan berikan penguatan kepada ibu Ana. Sehingga, bantuan yang pemerintah berikan selesai sampai ke akar,” ujar dia.
Dalam kunjungannya itu Siti Muntamah akan mengupayakan agar Gilang, salah seorang anak sopir angkutan kota (angkot) yang viral, Yanti, yang dirawat oleh Santi bisa menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Gilang, salah seorang anak Yanti, sopir angkutan kota (angkot) yang viral.
Dalam persoalan yang dialami Yanti, Pemkot Bandung memberikan bantuan berupa hak kerja bagi Yanti berupa profesi baru selain sopir untuk menafkahi anaknya. Tak hanya itu, pihaknya juga membantu Santi yang tinggal di rumah tak layak huni (Rutilahu).
“Keluarga yang perlu dibantu ternyata membantu orang. Masyaallah, Ibu Santi insyallah kita usahakan untuk menerima bantuan rutilahu di tahun 2020,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan