Nekat Pulang Kampung, Ratusan Warga Gununghalu Diwajibkan Isolasi Mandiri

Sabtu, 4 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Design ilustrasi: Muhammad Zein/dara.co.id

Design ilustrasi: Muhammad Zein/dara.co.id

“Betul ada 600 orang lebih yang baru pulang dari Jakarta, Bandung, Tangerang, dan daerah lainnya. Mereka ada yang kerja di pabrik atau kuli bangunan. Mungkin karena diliburkan dan tidak ada pekerjaan lagi akhirnya mereka pulang,” ujar Camat Gununghalu, Hari Mustika.

DARA | BANDUNG – Sekitar 600 orang warga Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tidak mengindahkan imbauan dari pemerintah terkait larangan mudik di masa pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Pemerintah sebelumnya sudah menegaskan dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman. Namun, ratusan warga Kecamatan Gununghalu yang bekerja di Bandung, Jakarta, dan Tangerang itu tetap memaksakan pulang.

Camat Gununghalu, Hari Mustika membenarkan adanya 600 orang lebih pemudik dari kota-kota besar yang tiba di Kecamatan Gununghalu sekitar sepekan yang lalu. Angka itu berdasarkan pendataan perangkat desa dari laporan RT dan RW setempat.

“Betul ada 600 orang lebih yang baru pulang dari Jakarta, Bandung, Tangerang, dan daerah lainnya. Mereka ada yang kerja di pabrik atau kuli bangunan. Mungkin karena diliburkan dan tidak ada pekerjaan lagi akhirnya mereka pulang,” ujar Hari saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (4/4/2020).

Hari menyebutkan, setelah tiba di kampungnya masing-masing, para pemudik itu diwajibkan langsung melakukan isolasi mandiri serta menerapkan physical dan social distancing yang diajurkan oleh pemerintah.

“Setelah sampai di sini, mereka langsung melakukan isolasi mandiri dipantau sama RT, RW, dan perangkat desa. Alhamdulillah selama seminggu ini tidak ada yang menunjukkan gejala virus corona,” katanya.

Selain itu, dilakukan juga pengetatan penjagaan di jalur perbatasan dari dan ke wilayah Kecamatan Gununghalu, seperti di Cisokan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur.

“Di sana ada petugas yang berjaga, seperti TNI dan kepolisian, ada juga perangkat desa dibantu warga. Kalau ada yang datang dari Cianjur bahkan Jakarta, akan dilakukan penyemprotan ke kendaraannya, karena itu langkah pencegahan penularan virus corona,” terangnya.

Di Kecamatan Gununghalu juga ada warganya yang bekerja di luar negeri. Namun pihaknya masih belum melakukan pendataan berapa jumlahnya dan kemungkinan sudah ada yang pulang atau belum.

“Sejauh ini belum ada laporan dari pihak desa, karena mereka juga menunggu laporan dari RT dan RW. Kalau memang sudah ada, tentu wajib menerapkan SOP yang sama, yaitu isolasi mandiri selama 14 hari dan melapor kalau ada yang sakit dengan gejala virus corona. Nanti akan dirujuk ke rumah sakit rujukan,” jelasnya.

Pihaknya terus proaktif melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap warga lalu melakukan pendataan terhadap warga yang sudah pulang dan akan pulang ke Kecamatan Gununghalu.

“Kami sampaikan ke warga, bahwa pendataan bukan buat melarang mudik atau mengusir yang sudah mudik. Tapi melihat riwayat perjalanan dan kontak, jadi kalau ada yang positif, itu akan lebih mudah melihat rantai penyebarannya,” pungkasnya.***

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 05:03 WIB

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru