OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
RENCANA NERAKA (Hell’s Plan) Gaza, untuk menghasilkan senyawa tunggal murni (isolat) Israel. Di Tanah Palestina. Adalah teknik mengunci Hamas.
Itulah pandangan Hamas terhadap ke-“emohan” Israel melanjutkan gencatan senjata Tahap-2 (dari total tiga tahap). Netanyahu tak ingin melepas Gaza selamanya!
Kegagalan menundukkan Hamas di 15 bulan pertempuran ‘asimetris’, Israel ingin melanjutkan pertempuran dengan Hamas, lewat cara ke-“kanak-kanakan”.
“Rencana neraka”, yang digaungkan Israel, tidak secara “head to head” melawan Hamas (baca:sipil). Hamas tidak takut dengan kematian. Itulah yang ditakutkan pasukan Israel.
Pemerintahan PM Netanyahu coba menjinakkan Hamas dengan jalan pintas. “Menyiksa” 2,2 juta penduduk Gaza, dengan memblokade bantuan makanan (logistik) yang sangat dibutuhkan, di luar batas hukum perang.
“Kekanak-kanakan”! Memutus aliran listrik, air, dan dilanjutkan memindahkan warga sipil Palestina di Gaza Utara ke Gaza Selatan. Secara universal adalah tindakan untuk “menyandera” Hamas agar menjadi lemah. Lalu menyerah.
Itu tak akan terjadi. Tindakan isolasi Israel yang menahan truk-truk bantuan makanan (hanya 180 truk dari kuota harian 600 truk), semakin memberi spirit kepada Hamas. Berperang atau diam, bagi Hamas sama saja. Israel mau lanjut! Tak ada pilihan bagi Hamas.
Tak ada harapan untuk memberi pengertian kepada Israel, bahwa bangsa Palestina butuh kemerdekaan. Palestina butuh “tanah” mereka, untuk menjadi sebuah “nation state”.
Tak ada penghalang untuk itu. Resolusi PBB sendiri sudah mengakui “solusi dua negara” yang berdampingan. Aman, damai, dan bermartabat.
Keinginan Palestina untuk melanjutkan perdamaian permanen (fase-2). Seperti sudah digariskan oleh AS-Mesir-Qatar (dalam 3 fase), diubah oleh Israel menjadi ‘extention’ fase 1, hingga pertengahan April.
Proposal sepihak yang di-“amini” AS ini meminta. Separuh dari 59 sandera tersisa, harus dibebaskan oleh Hamas. Setelah itu, baru Israel mau melanjutkan perundingan tahap-2. Hamas menolak tegas.
Hamas ingin berdamai dengan Israel sekarang, dan tidak perlu lagi ada perang. Hal itu dibalas oleh Israel, dengan memobililasi 400.000 tentara cadangan baru. Untuk bersiap dengan peperangan baru.
Kelompok sayap kanan keagamaan Israel. Yang menopang pemerintahan Partai Likud. Nampaknya, terus mendorong PM Benyamin Netanyahu menjadi seorang imajiner.
Imajinasi Ittamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich (partai keagamaan/sayap kanan), Hamas pasti dan harus dihancurkan. Hanya ini satu-satunya jalan untuk mengeliminasi kemerdekaan Palestina lewat Hamas.
Kegagalan 15 bulan pertempuran sebagai target “membuang” Hamas, telah gagal. Imajinasi peperangan sekarang, rasanya akan berhasil menyingkirkan Hamas.
Terlebih bom seberat 2.000 pon (1 ton), dari AS. Telah sampai di Israel dan siap untuk meluluhlantakkan pusat kendali Hamas di bawah tanah.
Saya teringat satu kisah orang “lemah” yang diremehkan. Dengan akalnya, dia mengubah ‘obeng’ menjadi pisau. Mengubah ‘sepatu’ menjadi palu.
Hamas paling mengerti watak Israel. Karena itu, mereka telah siap mengubah imajinasi Israel.