Nestlé Indonesia Tingkatkan Investasi di Indonesia

Selasa, 7 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki (tengah) bersama Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Ganesan Ampalavanar (kanan), dan Presiden Direktur BECIS, Jawahar Harinarayanan (kiri) melakukan prosesi gunting pita sebagai simbolis peresmian Instalasi Boiler Biomassa PT Nestlé Indonesia didampingi Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana di Pabrik Nestlé Karawang di Jawa Barat pada Selasa (7/6/2022). (Foto: Istimewa)

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki (tengah) bersama Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Ganesan Ampalavanar (kanan), dan Presiden Direktur BECIS, Jawahar Harinarayanan (kiri) melakukan prosesi gunting pita sebagai simbolis peresmian Instalasi Boiler Biomassa PT Nestlé Indonesia didampingi Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana di Pabrik Nestlé Karawang di Jawa Barat pada Selasa (7/6/2022). (Foto: Istimewa)

Hari ini, Nestlé Indonesia memperkuat komitmen ini dengan berinvestasi senilai Rp 368 miliar untuk penambahan instalasi mesin proses Vacuum Band Dryer (VBD 2) demi meningkatkan kapasitas produksi Nestlé MILO seiring dengan meningkatnya volume permintaan pasar lokal.


DARA- Sejak 1971, Nestlé Indonesia berkomitmen untuk selalu berinvestasi di Indonesia, dengan fokus untuk menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia, serta mendukung keberlanjutan lingkungan.

Hari ini, Nestlé Indonesia memperkuat komitmen ini dengan berinvestasi senilai Rp 368 miliar untuk penambahan instalasi mesin proses Vacuum Band Dryer (VBD 2) demi meningkatkan kapasitas produksi Nestlé MILO seiring dengan meningkatnya volume permintaan pasar lokal.

Selain itu, untuk mencapai emisi net zero pada 2050, Nestlé Indonesia juga berinvestasi dalam penggunaan boiler biomassa yang mengolah sekam padi untuk menghasilkan uap yang menggantikan LNG di Pabrik Nestlé Karawang di Jawa Barat.

Peresmian mesin VBD 2 serta boiler biomassa Nestlé Indonesia ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki, beserta jajaran perwakilan Kementerian Republik Indonesia, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, dan Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Ganesan Ampalavanar yang didampingi oleh Direktur Corporate Affairs PT Nestlé Indonesia, Siti Sufintri Rahayu, Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestlé Indonesia, Mirna Tri Handayani, dan Director of Sustainability PT Nestlé Indonesia, Prawitya Soemadijo di Pabrik Nestlé Karawang, Jawa Barat.

Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi inisiatif Nestlé dalam memperluas investasi di Indonesia.

 


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) melakukan penandatanganan prasasti pada acara Peresmian Investasi PT Nestlé Indonesia: Perluasan Kapasitas Produksi MILO & Instalasi Boiler Biomassa didampingi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Teten Masduki dan Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Ganesan Ampalavanar di Pabrik Nestlé Karawang di Jawa Barat pada Selasa (7/6/2022). (Foto: Isimewa) Juni 2022).

 

“Pemerintah terus mendorong masyarakat serta sektor bisnis dan industri untuk semakin memperkuat produksi dalam negeri demi semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama pasca pandemi. Seperti yang diwujudkan oleh Nestlé Indonesia dengan meningkatkan kapasitas produksi untuk MILO dan menggunakan boiler biomassa, semoga hal ini memberikan dampak positif bagi produksi nasional bahkan nantinya diharapkan dapat membanggakan Indonesia di kancah Internasional.”

Ganesan Ampalavanar mengatakan, “Kami sangat bangga, melalui investasi ini, Nestlé MILO kini akan diproduksi 100% di Indonesia. Hal ini juga merupakan kontribusi kami dalam mendukung gerakan #BanggaBuatanIndonesia dari Pemerintah. Selain itu, kami juga fokus dalam penanganan perubahan iklim menuju tujuan mencapai nol emisi pada 2050. Kami turut mengambil andil dengan memanfaatkan boiler biomassa sebagai penghasil energi terbarukan bagi pabrik kami. Bekerja sama dengan para petani, mitra industri, pemerintah, organisasi non-pemerintah hingga konsumen dalam bertindak bersama menjalankan upaya ini, kami harap ini dapat membantu mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.”

“Investasi melalui VBD 2 ini diperkirakan dapat meningkatkan kapasitas produksi Nestlé MILO sebanyak dua kali lipat produksi per tahun. Sehingga ke depannya, peningkatan kapasitas produksi diharapkan dapat mendorong Nestlé Indonesia untuk menjadi pasar ekspor negara lain, sekaligus memberikan dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Indonesia,” tambah Ganesan.

Teten Masduki mengungkapkan, “Saya atas nama pemerintah memberikan apresiasinya setinggi-tingginya kepada PT Nestlé Indonesia yang telah memperluas kapasitas produksi dalam negeri, hal ini sejalan dengan gerakan #BanggaBuatanIndonesia dalam memperkuat produksi di dalam negeri. Selain itu, pengembangan dan pembangunan Boiler Biomassa untuk menggantikan energi yang lebih terbarukan ini adalah sebuah langkah yang baik, apalagi Karawang memang merupakan produsen padi sehingga pemanfaatan limbah padi ini juga akan menambah pendapatan bagi kesejahteraan petani.”

Berlokasi di Jawa Barat, salah satu provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia, boiler biomassa di Pabrik Nestlé Karawang dapat memanfaatkan 8,880 ton sekam padi per tahun yang didapatkan dari petani padi setempat untuk mencegah sekam padi tersebut menjadi limbah pertanian atau dibakar. Melalui penggunaan boiler biomassa ini, Nestlé Indonesia dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.068 ton CO2e per tahun. Ini dapat membantu penghematan biaya energi (energy cost saving) sebesar 14%. Bukan hanya itu saja, sisa pembakaran boiler biomassa akan dimanfaatkan menjadi pupuk organik dan akan diberikan kembali pada petani padi setempat.

“Sejalan dengan ambisi kami untuk memelihara, melindungi dan memulihkan lingkungan, peresmian boiler biomass ini merupakan kelanjutan dari kerja sama dengan PT Tasma Bioenergy Bioenergy (Berkeley Energy Commercial Industry Services – BECIS untuk menggunakan energi terbarukan dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari kegiatan operasional kami. Semoga kami bisa terus bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengurangi jejak lingkungan kami,” tutup Ganesan.

 

Editor: Maji

 

Berita Terkait

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
KAI Bersama UMKM Binaan Turut Serta dalam Program Pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk Wujudkan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan
Pertamina Tegaskan Kualitas Pertamax Sesuai Spesifikasi
Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:56 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:45 WIB

Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:40 WIB

Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:36 WIB

KAI Bersama UMKM Binaan Turut Serta dalam Program Pelatihan “UMKM Naik Kelas” untuk Wujudkan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan

Berita Terbaru