Ngeri… Jembatan Karangwuni Ambruk Dihantam Derasnya Air Sungai

Selasa, 2 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Foto diambil oleh perangkat desa Karangwuni di lokasi jembatan penghubung Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan

Foto diambil oleh perangkat desa Karangwuni di lokasi jembatan penghubung Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan

Sebuah jembatan roboh. Diduga akibat hantaman derasnya air. Ditambah, jembatan itu sudah rapuh dimakan usia.


DARA – Jembatan itu adalah penghubung antara Desa Karangwuni Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Kuningan.

Jembatan yang lebih dikenal dengan nama Lojikaum-Kalimati yang pertengahan bulan kemarin sudah retak akhirnya ambruk juga. Ditengarai jembatan tidak kuat menahan hantaman banjir yang cukup besar.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki, membenarkan ambruknya jembatan tersebut. Menurutnya, sejak mulai retak pada bagian pondasi sudah ada rencana untuk segera membangun jembatan darurat.

Namun, tidak menyangka jembatan tiba-tiba langsung ambruk. Pihak PU, saat ini sudah mempersiapkan pembangunan jembatan darurat.

“Kami sudah antisipasi untuk pembuatan jembatan darurat. Tapi bukan jembatan gantung ya. Kita siapkan mulai hari ini. Panjangnya sesuai jembatan semula yaitu 30 meter, hanya lebarnya saja dari 4 meter kita buat 1,5 meter saja,” kata Iwan, Selasa (2/2/2021).

Nantinya, jembatan tersebut bisa dipakai akses sementara masyarakat. Sementara, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintasi.

Sedangkan, tahun ini juga pihak PUPR akan menganggarkan untuk pembuatan jembatan permanen, untuk mengganti jembatan yang saat ini roboh.

Terkait nilai, Iwan belum bisa menjelaskan, karena masih dihitung oleh bagian perencanaan.

“Yang penting kami bangun dulu jembatan darurat supaya akses ekonomi masyarakat tidak terputus. Nilainya juga masih dihitung termasuk untuk jembatan permanennya, kita lakukan perubahan parsial, karena tahun ini kan sebenarnya tidak dianggarkan. Tapi kalau perubahan parsial, ya pasti tahun ini kita akan bangun baru,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Hermanto membenarkan, jembatan Lojikaum-Kalimati ambruk.

Pihaknya mengaku tidak menyalahkan siapa siapa, karena memang banjir besar berperan besar pada robohnya jembatan tersebut.

Sejak dua minggu lalu, retakkan jembatan sudah diketahui PUPR, dan akan diperbaiki sambil mempersiapkan jembatan darurat.

“Kalau lihat anggaran, memang tahun ini tidak ada slot untuk pembuatan jembatan itu, karena kan tidak disangka akan ambruk. Makanya kami mendorong, Pemkab segera membuat perubahan parsial. Ini kan penting, tinggal geser saja anggaran yang tidak penting lalu alihkan untuk pembangunan jembatan Lojikaum-Kalimati,” pinta Hermanto.

Hermanto sepakat, meskipun tahun ini dipastikan akan ada pembangunan jembatan permanen, namun kualitas jembatan darurat jangan disepelekan.

Masalahnya, saat ini akhirnya jembatan daruratlah akses penting yang akan digunakan masyarakat Desa Karangwuni menuju Kabupaten Kuningan.

“Tolong perhatikan kualitas jembatan darurat. Ada ribuan.masyarakat yang terdampak akibat robohnya jembatan ini. Sambil menunggu jembatan permanen di buat, kualitas jembatan darurat harus benar-benar kuat. Jangan sampai ambruk lagi,” ujar Hermanto.

Sementara itu, Kuwu Desa Karangwuni, Suhedi mengaku kasian dengan kondisi warga desa yang terdampak akibat putusnya jembatan itu.

Menurutnya, saat ini warga desa yang jumlahnya lebih dari 5 ribu KK, ikut merasakan bagaimana sulitnya akses transportasi menuju Kabupaten Kuningan. Otomatis, roda ekonomi akan terhambat, meskipun nanti akan dibangun jembatan darurat.

“Saya minta, bupati cirebon segera meninjau tempat kami. Kami hampir terisolasi karena beberapa waktu lalu juga ada longsor tanah perhutani yang menutup akses jalan menuju Kabupaten Cirebon,” katanya.

Dia menambahkan, ambruknya jembatan Lojikaum-Kalimati akan memperparah keadaan, karena jembatan tersebut satu satunya akses perekonomian warga serta akses sekolah anak-anak.

Meskipun ada jembatan gantung lainnya yang dibuat oleh Kabupaten Kuningan, tentu tidak seaman jembatan permanan, yang sekarang ambruk.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Selama Tahun 2024, Kemkomdigi Identifikasi 1.923 Konten Hoaks
Dari Rakor Percepatan Huntap di Sukabumi
Makan Bergizi Gratis Masuk Kota Sukabumi, Kusmana Berharap Anggaran Segera Turun
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Minta RKPD Menjawab Isu Strategis Daerah
Kick Off Meeting Penyusunan RKPD, Begini Harapan Bupati Sukabumi
Pemkab Garut Wajibkan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon PPPK 2024
TNI-Polri di Indramayu Kawal Program Makan Siang Bergizi untuk Anak-Anak: Inovasi Cerdas Demi Masa Depan Sehat!
Mengawali Tahun 2025, Dua Napi Teroris Lapas Garut Ucapkan Ikrar Setia NKRI
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:39 WIB

Selama Tahun 2024, Kemkomdigi Identifikasi 1.923 Konten Hoaks

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:23 WIB

Dari Rakor Percepatan Huntap di Sukabumi

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:13 WIB

Makan Bergizi Gratis Masuk Kota Sukabumi, Kusmana Berharap Anggaran Segera Turun

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:29 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Minta RKPD Menjawab Isu Strategis Daerah

Rabu, 8 Januari 2025 - 14:21 WIB

Kick Off Meeting Penyusunan RKPD, Begini Harapan Bupati Sukabumi

Berita Terbaru

OLAHRAGA

RASIO ERICK THOHIR Tolok Ukur Elkan Baggott

Rabu, 8 Jan 2025 - 21:41 WIB

NEWS

Komidian Nurul Qomar Meninggal Dunia

Rabu, 8 Jan 2025 - 21:05 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Dari Rakor Percepatan Huntap di Sukabumi

Rabu, 8 Jan 2025 - 20:23 WIB