Nilai Investasi di Jabar US$ 5,57 Miliar dengan 4.713 Proyek  

Kamis, 31 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pada Event Mandiri Investment Forum (MIF) 2019, di Jakarta. Foto: Humas Jabar,

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pada Event Mandiri Investment Forum (MIF) 2019, di Jakarta. Foto: Humas Jabar,

DARA | JAKARTA – Hingga kini nilai investasi di Provinsi Jawa barat, menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mencapai US$ 5,57 miliar, dengan 4.713 proyek. Tingginya nilai investasi tersebut , karena daerah ini masih menjadi lokasi favorit bagi investor menanamkan modalnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebut ada tiga alasan yang membuat investor asing menyukai Jabar. Pertama, karena infrastrukturnya sangat baik dan konsumernya atraktif. “Kedua, dekat dengan Jakarta. Jadi juga ada keuntungan secara geografis dan ketiga reformasi peraturan.”

Gubernur Jabar, di sela-sela Event Mandiri Investment Forum (MIF) 2019, di Ballroom Fairmont Hotel Jakarta, Rabu (30/01/19), menuturkan, untuk mendorong investasi di Jabar, pihaknya senantiasa mendorong special economic zone (SEZ) atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sejumlah titik di Jawa Barat. Di antaranya Sukabumi, Pangandaran, Subang, dan Majalengka.

“KEK, kini dipermudah dengan catatan memiliki luas lahan 200 hektare dapat difokuskan untuk industri terpilih,” ujar dia.

KEK, menurut dia, bisa meringankan beban investor dengan berkurangnya beban pajak. Ada pun pemerintah pusat juga akan mendukung berdirinya KEK dengan membangun infrastruktur pendukung.

Hal lain yang tengah benar-benar didorong Emil yaitu konektivitas. Maka, lanjut dia, keberadaan Pelabuhan Patimban dan pengembangan sejumlah Bandar Udara di Jawa Barat, akan mendukung konektivitas perpindahan barang maupun orang. “Jadi kombinasi infrastruktur, melalui KEK yang akan saya tawarkan.”***

 

Berita Terkait

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA
Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?
Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa
Targetkan Swasembada Pangan Secepat-cepatnya Mentan Amran Genjot Produkstivitas Lahan Kering
Tren Fintech 2024: 42% Gen Z Gunakan Pinjol, Simak Data Survei Berikut
Demi Tingkatkan Ekspor, Kementan Janjikan Fasilitasi Seluruh Kebutuhan Petani Walet
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Januari 2025 - 09:20 WIB

Presiden Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen

Minggu, 19 Januari 2025 - 10:14 WIB

Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:55 WIB

Sebanyak 600 UMKM dari 30 Kota Antusias Ikuti Program Inkubasi Sahabat FINATRA

Senin, 13 Januari 2025 - 19:54 WIB

Pegadaian Jadi Pelopor Usaha Bulion di Indonesia, Bagaimana Proyeksi Investasi Emas di Tahun 2025?

Senin, 13 Januari 2025 - 13:10 WIB

Tak Ada Impor Pangan, Ini Peluang Bagi Masyarakat Desa

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB