DARA | BANDUNG – Bupati Bandung H.Dadang M.Naser memandang nilai-nilai yang tertanam dalam Pancasila termanifestasikan dalam moto pambangunnannya di Kabupaten Bandung, Sabilulungan. Sebagai ideologi negara, Pancasila mempersatukan berbagai macam suku dan agama.
Walau berbeda bahasa dan budaya, menurut bupati melalui Pancasila dapat dipersatukan dengan satu tujuan yakni memupuk kebersamaan untuk menuju kejayaan Indonesia. Pancasila dipandang dari sudut agama, melaksanakan ajaran-ajaran agama.
Sementara dari aspek sosial juga ditanamkan rasa perhatian kepada sesama manusia. Hal itu, menurut dia, terkristalisasikan juga dalam Sabilulungan.
“Persatuan dan kebersamaan ini, saya kristalisasikan ke dalam sebuah semangat. Menjadi tagline kita semua, Sabilulungan yang berarti gotong royong, seiya sekata, seayun selangkah dalam menjalankan proses pembangunan di Kabupaten Bandung,” kata bupati, pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tingkat Pemerintah Kabupaten Bandung, di Lapangan Upakarti Soreang, Selasa (01/10).
Ia menjelaskan, Kabupaten Bandung sebagai sebuah daerah yang terus berkembang, memiliki tujuan mencapai pembangunan ke arah yang lebih baik. Partisipasi masyarakat pun dalam pembangunan dibutuhkan.
“Pemerintah dan masyarakat bersinergi, ASN juga harus solid yang terbingkai dalam semangat kearifan lokal tersebut. Karifan lokal yang sangat bernuansa agama Islam, silh asah, silih asuh, silih asih, nyaah ka sasama,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi keberadaan Organisasi Kepemudaan (OKP) seperti AMS, PP, Gibas, Agotak, dan OKP lainnya. Dadang meminta, organisasi kepemudaan itu dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam proses pembangunan.
“Jika melihat tetangga kita yang membutuhkan pertolongan segera bantu dengan kemampuan yang ada. Menyampaikan kritikan, keluhan, saran, dan aspirasi juga merupakan salah satu penerapan dari Pancasila. Silahkan sampaikan kepada Kami selaku pengambil kebijakan, selama segala aspirasi dan kritikan itu demi kemajuan pembangunan Kabupaten Bandung,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan