NUNUNG tersandung narkoba. Ditahan Polda Metro bersama suaminya. Netizen kaget, tak menyangka komedian yang selalu ngakak itu butuh narkoba untuk stamina tubuhnya.
“Artis kena narkoba itu tidak aneh. Sebelumnya banyak kasus, yang saya aneh kenapa harus Nunung. Mestinya ia punya pelajaran dari sesama rekannya di srimulat yang juga pernah terjerat, seperti Gogon, Polo, Tessy dan Doyok,” ujar sejumlah orang menanggapi ditangkapnya Nunung.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nunung mulai hari ini resmi ditahan Polda Metro Jaya Jakarta dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Ia tidak sendiri tapi dengan suaminya yaitu Iyan Sambiran, Senin (22/7/2019).
Polisi melakukan penggeledehan di rumah Nunung di kawasan Tebet Jakarta, Jumat (19/7/2019) dan kedapatan barang bukti narkotika sabu seberat 0,36 gram.
Nunung dan suaminya pun digiring ke Mapolda untuk dimintai keterangan dan hasilnya hari ini keduanya ditetapkan sebagai tersangka dan resmi ditahan ditahan polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Nunung mengaku sudah 20 tahunan menggunakan sabu. Alasannya untuk stamina agar tetap fit.
Lantas, benarkah narkoba bisa membuat tubuh menjadi fit sebagaimana pengakuan Nunung? Berikut uraiannya seperti dikutip dari laman klikdokter:
Sabu masih menjadi salah satu jenis narkoba yang sering disalahgunakan oleh penggunanya. Sabu mempunyai nama lain, yaitu meth, kapur, kristal, es, dan SS. Lebih lanjut, sabu memiliki sifat adiktif sehingga jika sudah dikonsumsi akan menyebabkan ketagihan.
Bentuk sabu yang umum ditemui adalah bubuk. Namun, ada pula sabu yang berbentuk pil atau kristal. Umumnya, sabu berbentuk bubuk dikonsumsi dengan cara dimakan atau dihirup melalui hidung. Ada pula yang mencampur sabu dengan cairan lalu menyuntikannya ke dalam tubuh. Sedangkan, bentuk kristal dihirup menggunakan suatu alat hirup berbentuk pipa.
Sabu masuk ke dalam golongan narkoba metamfetamin. Jika dikonsumsi, metamfetamin menyebabkan peningkatan kadar dopamine di dalam tubuh. Dopamin merupakan suatu zat yang berperan dalam pengaturan kesenangan, motivasi, dan fungsi motorik di tubuh.
Waspada, efek semu sabu
Efek peningkatan dopamin akan bertahan dalam jangka waktu yang lama setelah penggunaan sabu. Dopamin akan membuat sel otak terus aktif hingga menimbulkan efek bahagia atau euforia. Hal tersebut yang bisa membuat pengguna sabu merasa lebih bertenaga dan bersemangat. Bukan tidak mungkin, perasaan tersebut dianggap oleh pengguna sabu sebagai efek baik bagi daya tahan tubuhnya.
Faktanya, penggunaan sabu memang dapat memengaruhi sistem imunitas atau daya tahan tubuh. Namun, bukan meningkatkan daya tahan tubuh, penggunaan sabu justru dapat menimbulkan masalah pada daya tahan tubuh.
Narkoba golongan metamfetamin termasuk sabu dipercaya memengaruhi beberapa sel yang terlibat dalam sistem imunitas tubuh, seperti sel natural killer (NK), sel dendritic, monosit, makrofag, dan granulosit sehingga menurunkan sistem imunitas tubuh.
Selain itu, metamfetamin menghambat proses fagositosis (mencerna zat asing dalam tubuh) dan deteksi antigen (zat asing di dalam tubuh). Jika dibiarkan, hal tersebut tentu membuat tubuh lebih rentan terhadap gangguan dari luar tubuh, termasuk infeksi kuman.
Solusi daya tahan tubuh yang sehat
Anggapan Fariz RM bahwa dengan mengonsumsi sabu maka akan meningkatkan daya tahan tubuhnya, ternyata salah besar. Sabu terbukti bukan merupakan solusi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ada banyak cara sehat untuk meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh. Cara-cara tersebut bahkan tidak memerlukan zat adiktif yang bisa merusak kesehatan tubuh. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, Anda dapat mencoba melakukan beberapa tips berikut:
1. Tidur yang cukup
Pastikan Anda memiliki waktu tidur yang cukup, yaitu 7-8 jam di malam hari. Lakukan kebiasaan tidur yang teratur. Hindari kebiasaan begadang. Waktu tidur merupakan saat yang tepat untuk tubuh beristirahat dan menyiapkan energi di kemudian hari.
2. Olahraga secara rutin
Olahraga merupakan cara ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Perlu diketahui pula bahwa peningkatan suhu tubuh saat berolahraga juga dipercaya dapat menurunkan kecepatan pertumbuhan bakteri. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, disarankan melakukan olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang selama 25-30 menit per hari.
3. Konsumsi makanan sehat
Mencukupi kebutuhan nutrisi yang tepat dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, konsumsi vitamin D, vitamin C, dan zink terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Tidak harus dalam bentuk suplemen, Anda dapat memperoleh nutrisi-nutrisi tersebut dari menu makanan sehari-hari.
4. Kelola stres
Stres terbukti memiliki peran dalam terjadinya berbagai penyakit. Jika Anda stres, daya tahan tubuh akan menurun. Pada akhirnya Anda lebih rentan mengalami berbagai penyakit. Untuk mengatasi stres, cobalah berpikir lebih positif. Selain itu, luangkan waktu untuk berelaksasi dengan melakukan hobi atau menghabiskan waktu bersenang-senang bersama keluarga.*
Editor: denkur | Referensi: klikdokter