Perusahaan teknologi berfokus pada solusi daur ulang sampah, Octopus resmi memperluas layanannya di Bogor, Depok, dan Bekasi.
DARA | Hal ini merupakan bentuk dukungan Octopus terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengurangi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Selain itu juga, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Jawa Barat akan pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah. Peresmian perluasan layanan Octopus ini bersamaan dengan pengoperasian Octopoint pertama di Kota Bandung.
Kerja sama Octopus dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah terjalin sejak tahun 2021, Octopus pertama kali diluncurkan di Bandung dan sukses beroperasi di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi. Hadirnya Octopus di Depok, Bogor dan Bekasi diharapkan dapat menjadi solusi penanggulangan sampah yang mengajak masyarakat Jawa Barat untuk menjadikan daur ulang sampah sebagai gaya hidup.
Prima Mayaningtyas, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat mengatakan: ”Kami berharap melalui kerja sama antara Octopus dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah dari rumah sebagai upaya mengurangi timbulan sampah ke TPA.”
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, pencemaran tertinggi di Jawa Barat berasal dari 60% sampah domestik atau rumah tangga. Komposisi produksi sampah per hari bisa mencapai 25.000 ton dengan 60% sampah organik dan 40% sampah anorganik, dari jumlah sampah yang dihasilkan sekitar 40% sampah dapat ditangani dengan baik, sedangkan 60% masih belum dapat dikelola dengan baik.
“Momen Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2023 ini menjadi pengingat bagi kita untuk mengelola sampah secara tuntas untuk kesejahteraan masyarakat. Hal ini diharapkan mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan,” tutur Dewi Sartika, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat.
Chief Executive Officer dan Co-Founder Octopus Indonesia, Moehammad Ichsan mengatakan, pihaknya sangat bangga dengan menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Ia berharap, dengan hadirnya Octopus di Bogor, Depok dan Bekasi dapat mengedukasi warga untuk menerapkan gaya hidup memilah dan mendaur ulang sampah rumah tangga dengan mudah menggunakan aplikasi Octopus.
“Kami juga terus memastikan kualitas sampah yang kami terima selalu terjaga dengan baik, sehingga mudah untuk dikelola dan didaur ulang,” ujarnya.
Beroperasinya Octopoint pertama di Bandung menjadi salah satu upaya Octopus untuk mendukung pemerintah provinsi dalam mengurangi sampah di pembuangan akhir.
Melalui Octopoint, masyarakat dapat menyetor sampah pasca konsumsinya dengan praktis. Pelestari yang sudah terlatih dan terverifikasi dapat dengan mudah mengambil sampah untuk kemudian didaur ulang di fasilitas Octopus.
Chief Marketing Officer dan Co-Founder Octopus Indonesia, Hamish Daud menjelaskan, dengan menggunakan aplikasi Octopus sebagai aplikasi daur ulang sampah, masyarakat tidak hanya ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga bisa mendapatkan keuntungan dari setiap sampah yang dikumpulkan.
“Keuntungan tersebut berupa poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai manfaat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pulsa dan token listrik,” kata Hamish.
Saat ini, Octopus telah tersedia di delapan kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Bali, dan Makassar.
Octopus telah menjangkau hampir 200.000 pengguna, bekerja sama dengan lebih dari 8.000 Bank Sampah dan 23.000 pemulung yang dilatih dan terverifikasi menjadi Pelestari.
Aplikasi Octopus tersedia untuk pengguna Android dan iOS serta dapat diunggah secara gratis di PlayStore maupun App Store. Kunjungi situs www.Octopus.co.id untuk informasi lebih lanjut atau dapatkan beragam konten menarik dan inspiratif tentang daur ulang sampah di media sosial @Octopus.ina.
Editor: denkur