Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung Barat tetap melaksanakan pelayanan KB meski saat pandemi COVID-19.
DARA | BANDUNG – Hingga September 2020, untuk Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) saja DP2KBP3A KBB, telah memberikan total pelayanan sebanyak 1.935 dari 1.609 Penyuluhan Permintaan Masyarakat (PPM).
Kepala DP2KBP3A KBB Eriska Hendrayana mengatakan, capaian pelayanan KB tersebut merupakan hasil pelayanan serentak pada saat Hari Kontrasepsi se-Dunia di KBB.
Pihaknya mengupayakan pelayanan KB di masa pandemi dengan memanfaatkan momentum, seperti momentum besar tersebut.
“Pelayanan tidak boleh stagnan. Makanya kita memanfaatkan berbagai momentum agar pelayanan KB tetap berjalan ,” ujarnya, Kamis (8/10/2020).
Momentum lainnya yang dipandang cukup tetap sasaran untuk pelayanan KB adalah pada saat Hari Kesatuan Gerak PKK, KKBPK dan Kesehatan yang dicanangkan 17 September 2020. Selama tiga bulan, mulai Oktober-November-Desember dijadwalkan pelayanan KB bagi masyarakat dengan mementum itu.
Menurutnya, pelayanan KB pada saat Hari Kesrak PKK, KKBPK dan Kesehatan tersebut cukup tepat. Lantaran tiga intuisi yakni TP PKK, Dinas Kesehatan dan DP2KBP3A bekerja sama untuk memberikan pelayanan tersebut.
“Untuk pencapaian PPM peserta KB, harus ada akselarasi dari semua pihak. Nah, untuk pelaksanaan Hari Kesrak PKK, KKBPK dan Kesehatan ini banyak yang terlibat di dalamnya,” bebernya.
Ditegaskannya, keterlibatan Satuan Gerak PKK, Bangga Kencana dan Kesehatan sangat dibutuhkan demi akselarasi capaian kesehatan, program KB dan PKK. Sebagai pelaksananya, ia menyatakan sangat terbantu dengan kehadiran Dinkes, TP PKK, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Praktek Bidan Mandiri dan Bidan Delima.
Ia juga mengatakan, untuk capaian target program KB tidak bisa berjalan dengan baik, tanpa keterlibatan semua pihak. Jika mengandalkan layanan Puskesmas saja, tidak akan optimal sesuai harapan.
“Untuk optimalisasi layanan itu, kita tetap membutuhkan momentum-momentum yang tepat. Dari 32 Puskesmas di KBB, paling banter hanya mampu melayani (KB MKJP) antara 2-3 orang per minggu. Bisa dibandingkan, berapa waktu lamanya?” pungkasnya. ***
Editor: denkur