OJK Restrukturisasi Utang Apindo Capai Rp780 Triliun

Sabtu, 9 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Tribunnews

Ilustrasi: Tribunnews

Hampir dua tahun pandemi Covid-19 menjadi ‘badai’ mengerikan sebagian besar anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Setelah ‘babak belur’ karena nyaris tanpa aktivitas, ratusan anggota Apindo terdampak, menyisakan hutang hingga Rp780 triliun lebih.


DARA – Menghindari kebangkrutan (pailit) perusahaan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merestrukturisasi utang Apindo hingga tahun 2023 mendatang.

Ratusan pengusaha yang terdampak pandemi mengalami kesulitan membayar utang. Ancaman pailit menjadi momok menakutkan kalangan pengusaha.

Sejumlah perusahaan masih punya prosfek sehat lagi saat kondisi pandemi mulai bersahabat. Namun, terlanjur dibelit utang. Ketua Umum Apindo, Hariyadi B Sukamdani, mengaku sudah mengajukan keringanan membayar utang ke OJK .

“OJK sudah setuju memberikan keringanan atau restrukturisasi utang hingga tahun 2023. Data terakhir yang saya tahu mencapai Rp780 triliun. Sampai sekarang mungkin sudah lebih lagi,” ujar Hariyadi saat ditemui wartawan di sela acara Musyawarah Provinsi-III Apindo NTB, belum lama ini di Senggigi-Lombok Barat.

Pengurus pusat Apindo, kini berusaha menyelamatkan perusahaan-perusahaan yang terancam pailit. Langkah yang ditempuh Apindo selain meminta restrukturisasi utang adalah mengusulkan moratorium Undang-Undang Nomer 37/ tahun 2004 tentang kepailitan dan penundaan pembayaran (restrukturisasi) utang.

Hariyadi optimis dengan membaiknya kondisi Indonesia kini, peluang pengusaha bangkit lagi masih terbuka lebar.

“Kami juga mendorong perbankan mengucurkan modal kerja. Setelah lebih dari satu setengah tahun diterpa pandemi, mungkin uangnya sudah habis ya. Setelah kondisi melandai, mereka butuh modal kerja. Sekarang kan sudah melandai, banyak perusahaan masih punya prospek sehat,” imbuh Hariyadi memberi pandangan.

“Banyak fraud..tindakan tidak baik mempailitkan perusahaan yang masih punya prosfek sehat,” tambahnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat
Brain Leadership: Kunci Membentuk Tim Berkinerja Tinggi
Tantangan dan Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital
Setia pada Lilin, Bukan Printing: Dimas Batik Jadi Penjaga Terakhir Batik Tulis Tasikmalaya
Gandeng Merry Riana, Manzone Perdana Keluarkan Koleksi Unisex
Dua Universitas Kelas Dunia Hadir di Bandung, DLI Siap Tawarkan Pendidikan Global di Tanah Air
Dipakai Buat Kerja dan Bikin Konten, Tapi AI Juga Bikin Orang Malas?
Kemen HAM Jabar Dukung Program Pendidikan Karakter Gubernur Dedi Mulyadi
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:39 WIB

Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:07 WIB

Brain Leadership: Kunci Membentuk Tim Berkinerja Tinggi

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:03 WIB

Tantangan dan Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:53 WIB

Setia pada Lilin, Bukan Printing: Dimas Batik Jadi Penjaga Terakhir Batik Tulis Tasikmalaya

Rabu, 7 Mei 2025 - 13:46 WIB

Gandeng Merry Riana, Manzone Perdana Keluarkan Koleksi Unisex

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

NASIONAL

Tenaga Kerja Asing dan Hubungan Indonesia-China

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:35 WIB