Omzet aksesoris berbahan kulit sapi dan kulit domba di Centra Industri Kulit Sukaregang, Garut, menurun drastis hingga 60 persen di masa pendemi covid.
DARA | GARUT – Gunawan, pemilik Galeri Guns Leather di Centra Industri Kulit Sukaregang mengatakan, jika dibandingkan dengan saat normal, penjualan aksesoris berbahan kulit ini mengalami penurunan hingga mencapai 60 persen.
“Sangat merosot. Selama masa pandemi Covid-19 ini penjualannya menurun hingga 60 persen,” ujarnya, Jumat (910/2020).
Pemilik galeri yang merupakan binaan dari Pertamina tersebut menyebutkan, agar tetap survive, pihaknya mendapat dukungan dan motivasi baik dari Pertamina maupun pemerintah seperti halnya untuk aspek pemasaran.
Menurut Gunawan, semua pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM dan binaan Pertamina disarankan untuk menjual produknya melalui online. Hal itu diakuinya cukup membantu.
“Selama ini kami juga kerap mendapatkan pelatihan agar usaha kami tetap bertahan, salah satunya dengan memasarkan produk secara online atau daring. Dengan cara itu, sedikitnya cukup membantu dalam aspek pemasaran produk kami,” ujarnya.
Gunawan menyebutkan, banyaknya perusahaan yang terpuruk dampak dari pandemi Covid-19 ini diantaranya karena basis permodalan untuk UMKM ini kecil, termasuk terbatasnya pemasaran.
Lain halnya dengan perusahaan besar yang punya modal besar dan memiliki jaringan lebih luas dari aspek pemasarannya.
“Dengan modal yang tidak terlalu besar ditambah terbatasnya akses pemasaran, menjadi salah satu faktor banyaknya UMKM yang terpuruk, khususnya di sektor industri kulit ini,” katanya.
Meski saat ini perusahannya sedang dalam kondisi tidak stabil, namun diakui Gunawan, pihaknya berupaya untuk tidak mengurangi atau merumahkan karyawannya. Pihaknya tetap berupaya untuk mempertahankan karyawannya.
“Caranya dengan membagi Shift kerja. Meskipun antara pengeluaran barang dan pemasukan omset tidak seimbang, terutama dalam beberapa bulan terakhir ini,” ujarnya.
Selain itu, ujar Gunawan, pihaknya juga harus mendapatkan persaingan harga yang sangat jomplang dengan membludaknya produk impor sintetis yang kebanyakan produk dari China yang barangnya sama persis menyerupai dengan produk kulit Sukaregang.
Gunawan menuturkan, dari segi kualitas pihaknya tidak perlu khawatir karena produknya memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan produk sintetis dari China. Namun dari segi harga, ia mengaku sangat tidak sebanding.
“Tapi kami yakin, karena semua sudah memiliki segmen pasar sendiri,” katanya.***
Editor: denkur