OPINI: Kontek Pencalonan Menuju Pilkada Bandung Barat, Mau Dibawa Kemana?

Sabtu, 3 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Holid Nurjamil,Direktur Puskapol Ekbang. (Foto: Ist)

Holid Nurjamil,Direktur Puskapol Ekbang. (Foto: Ist)

Itu menunjukkan tidak linearnya antara kepentingan politik lokal di daerah, dengan ego politik pimpinan partai di nasional.


Oleh: Holid Nurjamil | Penulis: Direktur Puskapol Ekbang


MENYIKAPI dinamika politik menjelang Pilkada, kita sebagai warga Bandung Barat, mengikuti dan memperhatikan isu-isu di media sosial, wacana di forum diskusi, maupun pemberitaan di media cetak/elektronik terkait bakal calon kepala daerah yang akan direkomendasikan oleh partai politik.

Kita berpikir, berasumsi bahwa tokoh-tokoh yang mendaftar mengikuti proses tersebutlah, akan muncul mendapatkan rekomendasi dari partai politik untuk nanti mendaptar ke KPU sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati.

Ketika di akhir bulan April dan Mei 2024, beberapa partai politik yang memiliki kursi di DPRD, membuka penjaringan /pendaftaran bakal calon kepala dan wakil kepala daerah. Memberikan angin segar kepada kita semua, karena partai politik memberikan ruang kepada para tokoh diluar kader partai untuk mengikuti pendaftaran.

Harapan itu muncul karena banyak tokoh yang memiliki jiwa leadership, kapabilitas dan integritas, rekam jejak yang baik, mendaftar ke berbagai partai politik.

Tetapi pada perkembangannya harapan-harapan tersebut sepertinya hanya isapan jempol belaka. Beberapa partai politik sudah mengeluarkan rekomendasi, ternyata yang muncul bukan nama-nama yang mendaftar sebelumnya. Akan tetapi nama-nama yang seolah-olah turun dari langit begitu saja, dengan memakai istilah penugasan.

Nama-nama tersebut banyak dipertanyakan oleh sebagian besar masyarakat kami, terkait track recordnya. Karena kalo tidak bisa dibaca, ibarat kita beli kucing dalam karung. Apalagi dengan kejadian 3 kali bupati dan Pj. Bupati bermasalah dengan hukum.

Dari obrolan dan diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat kita membutuhkan pemimpin yang merakyat, tegas, cerdas dan religius.

Pemimpin yang memahami permasalahan di masyarakat, terkait mahalnya kebutuhan pokok, fasilitas kesehatan yang tidak memadai, fasilitas pendidikan PAUD, SD, SMP perlu perbaikan, infrastruktur kurang memadai, tingkat kemiskinan tinggi.

Selain itu, tingkat pengangguran terbuka yang tinggi, pendapatan masyarakat yang rendah, kurangnya interkoneksi antar wilayah dan adanya ketimpangan antar wilayah cukup tinggi.

Dengan memahami berbagai persoalan tersebut, diyakini calon pemimpin tersebut, akan memberikan solusi, sehingga membuat visi, misi dan strategi pembangunan yg jelas dan terukur.

Sebagai warga KBB, kita sering mengobrol, berdiskusi dengan para ketua RW, ketua RT, tokoh pemuda, tokoh agama dan juga Gen Z. Mereka sering menanyakan terkait proses pencalonan Kepala daerah dan juga memberikan gambaran terkait kriteria calon yang cocok untuk memimpin Bandung Barat ke depan.
Kalau kita boleh menggambarkan proses pendaftaran balon kepala desa saja (yang lebih dari 5), ada penilaian dahulu oleh Timsel. Dengan bobot penilaian pendidikan, usia, pengalaman dalam bidang organisasi/lembaga. Apalagi ini untuk calon Kepala daerah, harusnya bobot penilaiannyapun harus lebih tinggi oleh pimpinan partai politik.

Itu menunjukkan tidak linearnya antara kepentingan politik lokal di daerah, dengan ego politik pimpinan partai di nasional.

Menyikapi hal tersebut diatas, kami merasa prihatin terkait kondisi yang terjadi menjelang pendaptaran calon pada 27-29 Agustus yang akan datang. Mau dibawa kemana arah Kabupaten Bandung Barat ke depan ???. Pertanyaan kita buat para pimpinan partai politik. (Penulis: Direktur Puskapol Ekbang).

Editor: Maji

Berita Terkait

Begini Ajakan Bupati Bandung Dadang Supriatna buat Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan
Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar
Mengawali Tugasnya, Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail Hadiri Sartijab Gubernur Jawa Barat
Pesan Presiden Prabowo buat Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat: Layani Segera Masyarakat
Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya
Demul Jadi Gubernur Jabar, Karangan Bunga Ucapatan Selamat Diganti Benih Padi
Inilah Lima Program Prioritas Ayep Zaki
Ayep Zaki Tancap Gas Berantas Korupsi di Kota Sukabumi
Berita ini 84 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:27 WIB

Begini Ajakan Bupati Bandung Dadang Supriatna buat Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:17 WIB

Dedi Mulyadi Fokus pada Infrastruktur dan Realokasi Anggaran Pembangunan Jabar

Jumat, 21 Februari 2025 - 17:10 WIB

Mengawali Tugasnya, Jeje Ritchie Ismail dan Asep Ismail Hadiri Sartijab Gubernur Jawa Barat

Jumat, 21 Februari 2025 - 16:54 WIB

Pesan Presiden Prabowo buat Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat: Layani Segera Masyarakat

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:49 WIB

Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Panglima TNI Kunjungi Makodim 0607/Kota Sukabumi

Sabtu, 22 Feb 2025 - 10:31 WIB