Organda Keberatan dengan Tarif Baru Angkot yang Dikeluarkan Dishub Kabupaten Sukabumi

Senin, 5 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Ketua Organda saat melakukan rapat koordinasi dengan Dishub Kabupaten Sukabumi, Senin (5/9/2022). (Foto: dian/dara.co.id)

Ketua Organda saat melakukan rapat koordinasi dengan Dishub Kabupaten Sukabumi, Senin (5/9/2022). (Foto: dian/dara.co.id)

Penyesuaian tarif yang dikeluarkan Dishub tidak sesuai dengan pengeluaran para pengemudi pengusaha angkutan.  Sebab penyesuaian tarif ini tidak signifikan.


DARA- Para Pengusaha Angkutan Darat Kabupaten Sukabumi yang tergabung dalam Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) keberatan dengan penyesuaian tarif yang dikeluarkan Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi.

Keberatan tersebut diungkapkan Ketua DPC Organda kab. Sukabumi H. Imam Thariq Mubarok saat dihubungi dara.co.id Senin (5/9/2022).

Menurut Imam, penyesuaian tarif yang dikeluarkan Dishub tidak sesuai dengan para pengemudi pengusaha angkutan, tarif tersebut akan berdampak pada perekonomian para pelaku usaha angkutan terutama supir, sebab menurutnya penyesuaian tarif ini tidak signifikan.

” Dishub terlalu dini dalam penyesuaian tarif kenaikan angkutan umum,” ujar Imam.

Ia menambahkan pihaknya juga merasa keberatan karena penyesuaian tarif yang dikeluarkan dishub, karena tanpa mempertimbangkan harga sparepart dan kebutuhan kendaraan lainnya yang juga mengalami kenaikan sebagai dampak dari kenaikan harga BBM

” Sparepart, oli naik 30 persen sangat merugikan pengemudi dan pengusaha angkutan. Belum lagi para penumpang masih banyak  yang  keukueh membayar sesuai tarif lama, “papar Imam.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi telah mengeluarkan penyesuaian tarif angkutan umum sesuai perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK).

Sementara itu supir angkot trayek 07 Irfan Sunandar mengeluhkan setelah pandemi Covid-19 berakhir dan ekonomi sangat sulit, kini masyarakat akan menghadapi kesulitan baru.

” Tahun lalu sudah susah, sekarang dibikin susah lagi. Mati pelan pelan kalau begini,” kata Irfan sambil mengurut dada.

Saat ini dia hanya bisa menyemangati diri sendiri untuk berkerja meskipun ancaman kenaikan harga bahan pokok lainnya sudah didepan mata.

 

Editor: Maji

 

Berita Terkait

Atap Kelas SMP IT Al Ghazali Sukabumi Roboh Diterjang Luapan Air Sungai
Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Kepala DPMTSP Jabar Dedi Taufik Siapkan Strategi Jaga Iklim Investasi di Jabar
Arus Balik Meningkat, Polres Garut Laksanakan One Way 8 Kali
Bupati Garut Tinjau Lokasi Tanah Bergerak di Singajaya, Status Tanggap Darurat Segera Ditetapkan
Amilin Zakat Fitrah DKM Binaul Makmur Desa Banyusari Tunaikan Amanah
Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 17:15 WIB

Atap Kelas SMP IT Al Ghazali Sukabumi Roboh Diterjang Luapan Air Sungai

Senin, 7 April 2025 - 13:23 WIB

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Minggu, 6 April 2025 - 21:14 WIB

Arus Balik Meningkat, Polres Garut Laksanakan One Way 8 Kali

Minggu, 6 April 2025 - 20:50 WIB

Bupati Garut Tinjau Lokasi Tanah Bergerak di Singajaya, Status Tanggap Darurat Segera Ditetapkan

Berita Terbaru


Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri panen raya padi di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 Apr 2025 - 13:23 WIB