Setiap Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Jawa Barat diimbau untuk memiliki satu usaha sebagai penunjang kemandirian. Dengan memiliki usaha, Ormas tidak mengandalkan dana hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, dari 100 persen selama ini alokasi APBD untuk Ormas hanya 10 persen. Sedangkan sisanya 90 persen dikelola oleh pihak swasta.
Ia melihat kekuatan ormas adalah 1/5 dari kekuatan pentahelix. Di mana unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan.
“Memang hari ini adalah momennya dikumpulkan semuanya. Dengan ratusan organisasi dan pemimpinnya. Program kami (Pemprov) banyak sekali. Maka kurang berhasil kalau tidak ada dukungan dari masyarakat,” ujar Ridwan Kamil di Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, masyarakat yang saat ini terorganisasi ada di Ormas, LSM, dan komunitas. Salah satu gerakan saat ini yang paling pas adalah gerakan menanam pohon.
“Dari situ kita bisa melihat mana yang komitmen. Namun, kami melihat minat ormas berbeda-beda, ada lingkungan, ada ekonomi, dan lain-lain. Nanti kami akan fokuskan lebih menukik ke kegiatan-kegiatan tersebut,” jelasnya.
Emil meyakini semangat Jabar Juara akan berhasil apabila semangat berpartisipasinya sangat positif. “Pembagian ekonomi juga saya akan tawarkan, tapi berbasis kompetensi. Nantinya berbagi proyek, nanti siapa yang mempunyai kekuatan di bidang ekonomi, kontraktor, dan lain-lain,” katanya.
Pihaknya juga telah melakukan komitmen dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN). Jika ada investasi ke Jabar, maka bisa dikerjakan oleh Perusahaan Jabar.
“Kalau ada investasi ke Jabar, jangan hanya dikerjakan oleh perusahaan asal Jakarta atau BUMN saja. Bisa dikelola oleh kita, apalagi kalau adanya di Ormas,” ucapnya.***
Editor: Muhammad Zein