Pacira Sudah Dimitigasi, BPBD: Bencana Alam Terjadi Karena Lingkungan Rusak

Selasa, 5 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Pelaksana BPBD Kab Bandung Uka Suska Puji Utama (Foto: Istimewa)

Kepala Pelaksana BPBD Kab Bandung Uka Suska Puji Utama (Foto: Istimewa)

Bencana alam terjadi karena lingkungan rusak, sehingga masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan, apalagi saat ini menghadapi musim kemarau basah.


DARA – Kabupaten Bandung masuk daerah rawan bencana. BPBD lakukan mitigasi, salah satunya yang sudah selesai dilaksanakan di 13 desa Kecamatan Pangalengan.

“Kedepan mitigasi bencana juga dilakukan di kawasan Pacira (Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali), terkait ancaman potensi bencana banjir dan longsor,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Diki Sudrajat kepada wartawan di Soreang, Selasa (5/7/2022).

Menurut Uka Suska, BPBD juga sudah melaksanakaan mitigasi bencana di sejumlah desa lainnya, di antaranya di Kecamatan Cangkuang, Kutawaringin, Rancaekek, Cileunyi dan kecamatan lainnya dengan potensi bencana yang berbeda.

Dalam pelaksanaan mitigasi bencana itu, untuk menghadapi kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman longsor maupun pergerakan tanah di kawasan dataran tinggi. Selain itu menghadapi ancaman banjir dan genangan air.

“Untuk diketahui oleh masyarakat di kawasan dataran tinggi itu, ada tiga item ancaman yaitu banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah,” kata Uka Suska.

Menurutnya, dalam pelaksanaan mitigasi bencana itu, pihaknya lebih dulu melaksanakan koordinasi dengan pihak kecamatan, tim relawan, tenaga ahli dan lainnya yang berkaitan dengan kebencanaan.

Uka Suska juga menyikapi tentang derasnya aliran Sungai Ciwidey di kawasan Pacira beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, BPBD juga melihat banyak saluran air yang bermuara ke Sungai Ciwidey, sehingga aliran air mengalir dengan deras pasca turun hujan dengan intensitas tinggi.

“Derasnya aliran Sungai Ciwidey itu disebabkan tingginya intensitas curah hujan,” katanya.

Disampingi itu, kata dia, derasnya aliran air itu terjadi karena penyempitan dan pendangkalan aliran sungai karena tak ada pemeliharaan aliran sungai tersebut. Selain itu disebabkan adanya alih fungsi lahan, ketika terjadi turun hujan dengan intensitas deras, air yang mengalir ke sungai cukup deras sehingga membawa endapan lumpur atau tanah ke sungai.

“Tidak ada perbaikan sungai di bagian hulu, sehingga terjadi aliran air sangat deras karena terjadi pendangkalan dan penyempitan sungai,” katanya.

Ia juga berharap kepada setiap desa memiliki peta daerah rawan bencana. Mulai dari daerah rawan atau potensi bencana longsor, pergerakan tanah, banjir, angin puting beliung dan lainnya.

Uka Suska pun turut memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat terjadinya bencana banjir bandang. Salah satu penyebab banjir bandang itu karena terjadinya turun hujan deras, disertai peristiwa longsor dan terbentuknya bendungan alami pada aliran air sungai karena ada proses penyumbatan aliran air.

“Akibatnya, terjadi genangan air dan jebol, sehingga aliran air mengalir dengan deras membawa bongkahan material kayu, bambu, maupun material tanah atau endapan lumpur dari lokasi genangan air yang jebol setelah adanya bagian lahan yang longsor,” tuturnya.

Editor: denkur

Berita Terkait

Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung
Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung
Kabar Gembira, Ratusan Petani Tembakau Bandung Barat Dapat BPJS Ketenagakerjaan
Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri
BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Ciptakan Pilkada Damai, KPU Kota Bandung Gelar Doa Bersama Lintas Agama
Simulasi Pemungutan Suara di Bandung Barat Disambut Hangat Warga
Jelang Masa Tenang, DILAN Klaim Elektabilitasnya Terus Meningkat
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 19:21 WIB

Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 18:38 WIB

Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 16:20 WIB

Kabar Gembira, Ratusan Petani Tembakau Bandung Barat Dapat BPJS Ketenagakerjaan

Senin, 25 November 2024 - 13:02 WIB

Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri

Senin, 25 November 2024 - 12:36 WIB

BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Berita Terbaru