Tiga Rumah sakit di Bandung Barat menyediakan ruang isolasi covid-19, yakni RSUD Cililin, RSUD Cikalongwetan dan RSUD Lembang. Paguyuban Pasundan Serahkan Bantuan APD.
DARA (BANDUNG),- Selain tiga rumah sakit itu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat merencanakan menambah ruang isolasi covid-19 ini yakni di Aula Mesjid As-Sidiq di Komplek Perkantoran KBB, Desa Mekar Kecamatan Ngamprah.
Sementara itu Paguyuban Pasundan Kabupaten Bandung Barat menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD). Diserahkan langsung Ketua Paguyuban Pasundan KBB, Erni R Ernawan Natasaputra, Jumat (10/4/2020).
“Tentunya, rumah sakit-rumah sakit itu membutuhkan persediaan APD yang memadai, sehingga kita ikut meringankan beban rumah sakit ini dengan memberikan bantuan APD tadi siang,” ujar Erni.
Tahap awal, Paguyuban Pasundan KBB memberikan 100 lebih APD kepada RSUD Cililin. Komplit dengan kacamata goggle dan masker CN.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Erni kepada Direktur RSUD Cililin dr. Oktorudy didampingi Ketua Tim Covid-19 RSUD Cililin dr. Jajang.
Kata Erni, anggaran untuk bantuan tersebut merupakan Dompet Peduli Kemanusiaan Paguyuban Pasundan.
“Kita prihatin dengan kondisi saat ini. Selagi kita bisa bantu, kita upayakan bantu sekemampuan dan tentunya kita mendo’akan agar wabah ini cepat berakhir,” ujar istri mantan Wabup Bandung Barat Ernawan Natasaputra itu.
Sementara itu Ketua Tim Covid-19 RSUD Cililin dr. Jajang menyatakan, bantuan yang diberikan Paguyunan Pasundan tersebut memang sangat membantunya. Selama ini, RSUD Cililin setiap harinya menghabiskan 40 APD.
Sedangkan bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB sebanyak 320 buah baju APD.
Pemberiannya secara bertahap, pertama 20 buah, kedua 100 buah dan ketiga 300 buah.
“Kalikan saja, kalau sebulan setiap harinya kita menghabiskan 40 buah APD. Stock yang ada paling cukup untuk bulan pertama sejak pasien positif itu masuk ke sini,” ujarnya.
Catatan waktu dari pasien pertama adalah seorang nenek berusia 73 tahun, domisili Batujajar dua minggu lalu. Saat ini, RSUD Cililin tengah merawat lima pasien positif dan 26 pasien dalam pengawasan (PDP).
“Yah tentunya, kita masih banyak memerlukan APD untuk merawat pasien-pasien itu. Karena kan APD, hanya sekali pakai. Kalau nggak salah Paguyuban Pasundan akan memberikannya secara berkala,” ujarnya.***