Febby Ayu Lissa Aryanti, gadis remaja asal Sukabumi terpaksa hanya mengenyam bangku SMP. Orangtuanya tak lagi mampu membiayai sekolahnya ke tingkat SMA karena terbentur biaya. Padahal Febby berbakat dalam seni melukis dan juga pandai berbahasa inggris.
DARA | SUKABUMI – Anak ke empat dari enam bersaudara pasangan Aden Subandi (55) dan Yani Hendrayani (38) ini, warga Kampung Cireundeu Desa Bojongjengkol Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi.
Ibunda Febby menuturkan, anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah karena izajahnya ditahan pihak sekolah karena belum membayar uang kelulusan.
“Saat masuk SMP, Febby ikut ayah kandungnya sekolah di Jakarta selama setahun. Karena ayahnya, tak sanggup membiayai, Febby kembali pindah melanjutkan sekolah MTs di Sukabumi,” ujarnya, Kamis (5/3/2020).
Masuk sekolah MTS, kata Yani, berkat bapak tirinya karena kasihan kalau sekolahnya tidak dilanjutkan. “Lulus MTS, namun ijazah masih ditahan pihak sekolah karena tak sanggup membayar uang ujian dan samenan sebesar Rp1 juta,” ujarnya.
Alasan tidak sanggup membayar, tutur Yani, karena penghasilan dari warung kopinya pas-pasan, untuk makan sehari-hari pun sering kurang. “Karena tak ada biaya, Febby tidak melanjutkan sekolah. Lalu bantu-bantu menjaga warung kopi, gak tega sih, habis mau gimana lagi,” ujar Yani, sedih.
Meski tak sekolah, Febby terus belajar. Bahkan, sembari menunggu warung, Febby sering mengasah kemampuan dalam menggambar wajah atau sketsa. Tak jarang, hasil karyanya mendapat pujian dan banyak yang minta dibuatkan. “Kalau menggambar memang hobi saya dari kecil. dulu suka menggambar tokoh tokoh animasi,” tutur Febby.
Terkadang, anak-anak sekolah yang minta dibuatkan gambar wajah suka memberi uang untuk jajan. “Alhamdulillah, kadang kalau ngegambarin wajah, saya suka dikasih uang jajan,” lirihnya.***
Editor: denkur