Dapur umum tanggap darurat penanganan korban banjir hingga kini masih berdiri di Desa Pakutandang. Dapur umum itu digelar jajaran Polsek bekerjasama dengan Koramil dan Kecamatan Ciparay.
DARA – Dapur umum itu berdiri di RW 01 Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
“Sudah tiga hari ini, kita menyiapkan dapur umum untuk ratusan warga yang menjadi korban maupun terdampak banjir di RW 01 Desa Pakutandang tersebut. Setiap hari kita menyediakan 400 bungkus nasi untuk warga yang terdampak banjir,” kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo melalui Kapolsek Ciparay AKP Asep Dedi, Selasa (26/4/2022).
Menurutnya, dapur umum yang merupakan inisiasi dari Polsek Ciparay itu hanya disiapkan di satu desa saja, meski Desa Sumbersari, Desa Manggungharja, Desa Ciparay, Desa Mekarsari, dan Desa Ciheulang juga terdampak banjir.
Pasalnya, kata AKP Asep Dedi, Desa Pakutandang paling parah dari desa desa-desa lainnya akibat diterjang luapan banjir Sungai Cirasea itu.
“Ada di antara rumah warga yang rusak parah, sehingga harus ada penanganan atau pembangunan kembali rumah yang ambruk diterjang banjir tersebut,” tutur Asep Dedi.
Menurutnya membantu warga yang rumahnya ambruk itu, menjadi perhatian jajaran Forkopimcam Ciparay.
“Selama ini kita dari Polsek Ciparay bekerjasama dengan Koramil Ciparay dan Kecamatan Ciparay dalam penanganan warga yang korban banjir. Termasuk dalam pengadaan pangan untuk dapur umum. Walaupun ada di antara masyarakat yang peduli untuk membantu sesama dalam pengadaan dapur umur,” katanya.
AKP Asep Dedi pun berusaha untuk mengkomunikasikan penanganan pascabanjir itu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, untuk membantu warga yang terdampak banjir.
“Namun ketika dikoordinasikan dengan BPBD, tidak ada anggaran untuk penanganan pascabanjir itu karena bukan tanggap darurat,” ujarnya.
Kapolsek Ciparay karena prihatin melihat warga korban banjir dalam kondisi darurat, setelah perkakas rumahnya hancur akibat diterjang banjir, sehingga berusaha untuk membantu meringankan beban warga yang menjadi korban banjir itu.
“Kita bekerjasama dengan berbagai pihak berusaha untuk mengadakan pangan. Soalnya, warga kalau tidak dibantu, khawatir terjadi rawan pangan. Apalagi banyak barang-barang rumah tangga yang hancur akibat banjir tersebut,” katanya.
Sementara itu, Ketua RW 01 Desa Pakutandang Saepuloh mengakui keseriusan dan kinerja Polsek Ciparay beserta jajaran Muspika Ciparay lainnya dalam membantu ratusan warga korban banjir.
“Selama ini baru dari Polsek Ciparay, Koramil Ciparay dan Kecamatan Ciparay yang membantu warga korban banjir, termasuk dari masyarakat yang peduli korban banjir. Soalnya, bantuan dari Pemkab Bandung belum ada untuk pengadaan pangan di dapur umum warga korban banjir,” kata Saepuloh.
Ia mewakili warga korban banjir yang mencapai sekitar 110 rumah, 125 kepala keluarga dan 400 jiwa berharap ada bantuan dari Pemkab Bandung untuk membantu warga yang terdampak banjir.
“Pascabanjir ini, warga berharap ada bantuan alas tidur atau tempat tidur yang tempat tidur yang biasa digunakan hanyut akibat terendam banjir,” katanya.
Menurutnya, untuk penanganan pascabanjir itu, warga membutuhkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. “Jadi kami berharap ada perhatian yang optimal dari Pemkab Bandung, untuk membantu warga yang terdampak banjir,” katanya.
Selain berharap kebutuhan pangan, Saepuloh juga berharap ada upaya perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan berat maupun ringan akibat banjir tersebut.
Editor: denkur | Wartawan: Trinata