Palestina Tolak Prakarsa Tawaran Peta Perdamaian Ekonomi

Senin, 24 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto:akurat.co

foto:akurat.co

DARA | PALESTINA – Presiden Palestina, Mahmud Abbas, menolak prakarsa peta perdamaian ekonomi dengan Israel yang digagas Amerika Serikat. Penolakan tersebut menyusul munculnya penawaran peta perdamaian ekonomi Palestina – Israel atas prakarasa Amerika Serikat.

Karena itu Mahmud Abas menuntut sebelum itu dilakukan harus ada solusi politik.  “Alasan kami tak akan hadir di Bahrain adalah persoaalan ekonomi, tidak boleh dibahas sebelum persoaaln politik,” kata Mahmud Abbas seperti dilansir Reuters, Minggu (23/6/2019).

Mahmud Abbas menyatakan sebelum ada solusi politik, tidak akan menyepakati persoalan ekonomi.

Otoritas Palestina menyatakan sudah memboikot pertemuan di Bahrain yang akan dimulai pada Selasa (25/6/2019) besok. Mereka menuduh Presiden AS, Donald Trump, sebagai sekutu Israel  hendak membungkam mereka dengan uang ketimbang mengakui kemerdekaan Palestina. Maka Palestina menganggap AS hendak menggoyang keteguhan Palistina dengan janji menanamkan modal miliaran dolar. Mahmud Abbas mengangap upaya itu  sebagai cara AS dan Israel menghindari pembahasan permasalahan politik dengan Israel terutama soal wilayah yang masih diduduki.

Penasihat Presiden Palestina Mahmud Abbas, Hanan Ashrawi, menyatakan jika berniat serius menjadi penengah dengan Israel dan membuat perdamaian di Timur Tengah, AS harus mengutamakan tuntutan mereka.

“Pertama cabut blokade Jalur Gaza, hentikan pencaplokan tanah, sumber daya dan uang kami oleh Israel, berikan kami kebebasan untuk mengendalikan perbatasan, langit, dan perairan kami. Kemudian biarkan kami membangun ekonomi sebagai bangsa yang bebas dan berdaulat,” kata Ashrawi.

Di sisi lain, Gedung Putih berkeras usul perdamaian ekonomi mereka untuk Israel dan Palestina sangat tepat. Mereka menyatakan bantuan dana untuk membangkitkan ekonomi Palestina dari sejumlah bank demi membangun pemerintahan yang baik dan mencegah korupsi.

“Peta Perdamaian menuju Kesejahteraan memperlihatkan upaya yang ambisius dan menyeluruh bagi masyarakat Palestina,” demikian isi pernyataan Gedung Putih.

Palestina juga meragukan pendirian pimpinan juru runding, Jared Kushner, dan Ketua Delegasi urusan Timur Tengah, Jason Greenblatt. Sebab, Kushner yang juga menantu Trump, adalah rekan dekat keluarga Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Palestina memutuskan memboikot segala upaya perundingan damai dengan Israel sejak Desember 2017. Sebab, Trump menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang ditentang oleh Palestina.

Bahan : reuteurs | editor:aldinar

Berita Terkait

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Berita Terbaru

CATATAN

NERAKA GAZA Israel “Mengunci” Hamas!

Selasa, 4 Mar 2025 - 15:19 WIB