DARA | JAKARTA –Sejumlah orang yang mendeklarasikan mendukung Jokowi-Ma’ruf dengan mengatasnamakan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Sumatera Selatan adalah orang gila. Demikian dikatakan Wakil Ketua Bidang Hukum DPW PAN Sumsel, Darussalam.
“Lagi diselidiki kawan-kawan PAN. Ya mungkin bisa dikategorikan kalau kita berbaik sangka kepada orang ini, ini orang gila. Karena nggak ada hujan nggak ada angin, kok tiba-tiba dia deklarasi,” ujarnya, Jumat (14/12).
Jajaran DPW PAN Sumsel saat ini masih menunggu iktikad baik dari para oknum untuk meminta maaf dan melakukan klarifikasi. Pihaknya memberikan waktu beberapa hari untuk mereka meminta maaf. Apabila tidak ada tanggapan, DPW PAN bakal melaporkan para oknum ke kepolisian.
“Dia nggak boleh catut sembarangan orang. Sepakat, kita kasih waktu dua, tiga, empat hari. Kita lihat dulu ada nggak iktikad baik dari mereka itu. Ya mau tidak mau, kalau nggak, kita tempuh jalur hukum,” ujar Darussalam. Dilansir dari CNN.
Pihaknya mengaku sangat dirugikan dengan adanya deklarasi yang bertentangan dengan kebijakan partai berlambang matahari tersebut. Darussalam mengaku kini PAN kehilangan simpatisan karena imej tidak konsisten yang muncul akibat deklarasi tersebut.
“Saya pikir itu nggak ngefek ke Prabowo-Sandi. Kalau dibuat besar persoalan ini jadinya bukan pasangan capres yang rugi, partainya yang rugi, PAN-nya yang rugi,” kata dia.
Sebelumnya, puluhan orang yang mengatasnamakan kader DPW PAN Sumatera Selatan mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden urut nomor 01 Jokowi-Ma’ruf di Palembang, Rabu (12/12) lalu.
Sholahudin, salah satu yang mengaku sebagai kader DPW PAN Sumsel mengatakan, meski hanya sedikit yang datang dalam deklarasi tersebut, namun dirinya mengklaim sebagian kader PAN di Sumsel mendukung deklarasi tersebut.
Sholahudin pun menegaskan, deklarasi yang mereka lakukan tidak ada sangkut pautnya dengan pengurus PAN di daerah lain dan pusat. Namun dirinya berharap semua pengurus partai dapat mengikuti langkah mereka berbalik arah menyalonkan Jokowi.
“Kami disanksi tidak masalah. Harus berani, tidak bisa harus diam. Kader punya hak suara. Pembangunan di masa Presiden Jokowi sudah terlihat loh, tol Palindra contohnya sudah bisa dilalui. Kami harap ada perubahan di kubu PAN,” ujar Sholahudin.***
Editor: denkur