Pandemi Covid-19, Angka Kehamilan di Kabupaten Cianjur Meningkat 5 Persen

Rabu, 13 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi ibu hamil. (iStock Photo)

Ilustrasi ibu hamil. (iStock Photo)

“Berdasarkan data peningkatan angka wanita hamil di Cianjur sekitar lima persen. Dari 2.937 Posyandu yang tersebar di Kabupaten Cianjur seluruhnya mencatat ada peningkatan,” kata Himam Haris.


DARA | CIANJUR – Angka kehamilan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selama masa pandemi virus Corona (Covid-19) mengalami peningkatan sebesar 5 persen.

Diduga kondisi itu karena diberlakukan pembatasan masyarakat untuk tetap beraktivitas dari rumah selama pandemi Covid-19. Selain itu, dibatasinya layanan puskesmas membuat 13 ribu perempuan di Cianjur terancam tidak ganti KB implan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cianjur, Himam Haris, membenarkan dengan terjadinya peningkatan angka kehamilan selama pandemi Covid-19.

Himam mengungkapkan, sejak pandemi berlangsung setiap posyandu yang biasanya melayani tujuh wanita hamil. Kini bisa melayani hingga 9-10 wanita hamil.

“Berdasarkan data peningkatan angka wanita hamil di Cianjur sekitar lima persen. Dari 2.937 Posyandu yang tersebar di Kabupaten Cianjur seluruhnya mencatat ada peningkatan,” jelas Himam kepada wartawan, Rabu (13/5/2020).

Menurut Himam, warga yang kini lebih banyak beraktivitas di rumah, baik berdasarkan aturan pemerintah serta serta aturan kantor untuk kerja dari rumah, menjadi salah satu faktor naiknya angka kehamilan.

Selain itu, ada 13 ribu kaum ibu yang terancam tidak menjalani ganti KB implan, sebab layanan puskesmas dibatasi untuk fokus penanganan Covid-19.

“Yang kami khawatirkan itu 13 ribu kaum ibu yang harus ganti implan tahun ini tidak diganti, karena layanan kesehatan dibatasi. Itu juga menjadi faktor angka kehamilan tinggi, selain karena aktivitas warga yang lebih sering di rumah,” tutur Hilman.

Untuk mencegah lonjakan kehamilan dan pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

“Saat ini kami lebih memberdayakan bidan mandiri di desa, bagaimana caranya mereka bisa turut membantu penggantian implan. Jika memang sudah banyak yang hamil, lebih dipantau saja kondisi kesehatan janinnya,” pungkasnya.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi
Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis
Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi
Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek
BIJB Siap Layani Jamaah Haji Jabar tahun 2025, Dedi Taufik : Kuantitas Ditambah
Pengurusan PBG Kurang dari 3 Jam Diterapkan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Dinilai Peduli Lingkungan, Sejumlah Perusahaan di Jabar Terima Sertifikat Biru
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:40 WIB

Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:23 WIB

Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:24 WIB

Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:30 WIB

Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek

Berita Terbaru