Hujan deras mengguyur Kota Bandung. Beruntung gelaran Parade “Bandung Rumah Bersama” sudah usai. Ribuan warga yang tumplek di Jalan Asia Afrika pun sudah bubar.
DARA | BANDUNG – Parade itu digelar Pemerintah Kota Bandung untuk membuktikan bahwa Bandung adalah kota toleran. Seperti dikatakan Wali Kota, Oded M Danial, parade ini bukan untuk merayakan satu kebudayaan atau ibadah suatu agama, melainkan Kota Bandung adalah “rumah” bersama yang di dalamnya ada berbagai agama, suku, dan budaya.
Parade “Bandung Rumah Bersama” diikuti 6000 peserta, warga Kota Bandung dari lintas agam dan buaya. Acara berlangsung di sepanjang Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Sabtu (15/2/2020).
Acara dibuka dengan “historical walk”. Dihadiri Wali Kota Bandung, Oded M. Danial bersama Ketua DPRD, Forkopimda, Kepala Kemenag, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan perwakilan tokoh agama. Mereka berjalan dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka.
Dilanjutkan penandatanganan deklarasi “Bandung Rumah Bersama” diteruskan dengan pelepasan merpati sebagai penanda dimulainya parade. Rombongan peserta parade pun mulai berdefile.
Peserta parade berasal dari berbagai organisasi keagamaan dan Kampung Toleransi. Saat melewati Gedung Merdeka, para peserta unjuk kebolehan. Mulai dari marching band, calung, angklung, barongsai, pencak silat, paduan suara, hingga wushu.
“Acara ini menepis penilaian sebagian kalangan bahwa Bandung Kota Intoleran. Hari ini dan seterusnya kita nyatakan bahwa Bandung sangat toleran dan rumah semua agama, suku, dan golongan yang memiliki komitmen sama, yaitu membangun Bandung,” ujar Oded M Danial.
Ketua FKUB Kota Bandung, Ahmad Suherman mengatakan, Parade “Bandung Rumah Bersama” ini menunjukan warga Kota Bandung hidup dengan persaudaraan. “Di tempat ini, dulu ada kenangan berupa perjalanan para delegasi Konferensi Asia Afrika yang berjalan ke Gedung Merdeka, tadi pun dilakukan langkah bersama dari pejabat Pemkot, Pemuka Agama, sebagai draft langkah kerukunan umat beragama,” ujarnya.
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan mengatakan, pembacaan deklarasi di Gedung Merdeka menjadi momentum untuk semakin mengokohkan persatuan di Kota Bandung.***
Editor: denkur