Paramadina CRP Gelar Diskusi Ekologi: Perlu Gerakan Selamatkan Bumi

Sabtu, 20 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bumi manusia mengalami krisis. Ancaman pemanasan global dan perubahan iklim di depan mata.


DARA | “Tidak cukup kesadaran individual. Dibutuhkan tindakan kolektif dalam mengatasi krisis lingkungan,“ kata Prof Didik J Rachbini, Rektor Universitas Paramadina.

Didik mengatakan itu dalam diskusi publik “Ekologi Integral untuk Kita dan Pemimpin Yang Peduli Lingkungan” yang digelar Paramadina Center for Religion and Philosophy (PCRP), Jumat (19/5/2023).

Budhy Munawar-Rachman, Direktur PCRP, menekankan pula keharusan gerakan kolektif, terutama dari kelompok agama dengan kolaborasi antar iman mennyuntikan kesadaran pada public untuk peduli pada lingkungan.

“Pemerintah pun perlu bertindak menuntut tanggung jawab sosial, dalam menjaga ekologi, dari perusahaan-perusahaan besar yang potensial melakukan destruksi ekologis. Masalahnya, ada kepentingan yang berjalin-kelindan antara politisi dan pengusaha.” katanya.

Budhy menawarkan, model gerakan Laodatu Si yang mana memulai pertobatan ekologis dimulai dari individu menuju gerakan kolektif menjaga bumi.

”Para calon pemimpin negeri ini perlu mengerti ekologi integral yang mengajarkan kesalingterhubungan Tuhan, alam dan manusia yang bisa jadi basis spiritual gerakan kolektif menjaga dan merawat alam,” ujarnya.

Aktivis lingkungan Swary Utami Dewi memaparkan, tiap tahun, PBB mengadakan konferensi untuk mengajak negara-negara di dunia. menyelamatkan bumi.

“Kerusakan ekologis bumi ini karena tangan manusia sejak revolusi industri. Efek rumah kaca menciptakan pemanasan global. Alih fungsi hutan memperparah kondisi,” tuturnya.

Swary juga mengingatkan dampak suhu bumi yang panas.

“Terjadi perubahan iklim musim hujan tidak teratur, wilayah NTT semakin kering, misalnya. Di Kalimantan Selatan terjadi kemarau basah, petani tidak tahu kapan musim tanam dan panen akibatnya, ancaman kerawanan pangan,” katanya.

Selain itu lanjut swary, semakin sering badai hebat, kebakaran hutan, mencairnya glasier dan es di kutub membuat permukaan laut semakin tinggi, mengancam kota-kota pantai dan pulau-pulau, dan wabah penyakit. Ia memberi tips menghadapi ancaman ekologis.

“Pertama mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, seperti minyak dan batubara. Kedua, memperbanyak penanaman, mengurangi penebangan pohon. Dengan begitu, Co2 akan terserap oleh tumbuhan dan mengurangi dampak pemanasan global. Ketiga, mengurangi sampah, penghasil gas metana. Perlu daur ulang sampah. Terakhir, mengubah gaya hidup agar lebih ramah lingkungan.” imbaunya.

Sedangkan Yudhi Widyantoro, praktisi Yoga, mengatakan bahwa, manusia perlu membangun ulang relasi kosmik persaudaraan dengan alam, tidak ekploitatif.

“Alam telah menghidupi manusia. Karena itu, jangan membuat duka alam dan makhluk lain dengan gaya hidup yang merusak.” ujarnya.

Editor: denkur | Sumber/foto: rilis

Berita Terkait

Istimewa Pembukaan UKW PWI Jaya-UMJ, Dihadiri Rektor dan Dua Anggota Dewan Pers
Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya
Serentak, Ratusan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada 2024 Sudah Dilantik
Lindungi Masyarakat, Pelaku Usaha Kosmetik Harus Patuhi Ketentuan Ini
Mendengar Suara Anak: Komdigi Sempurnakan Regulasi Perlindungan Digital
Bentengi Anak di Ruang Digital, Regulasi Baru Segera Hadir
Lakukan Audiensi, Wirawati Catur Panca-MPR RI Siap Gelar Diskusi Patriotisme Perempuan
Kesbangpol DKI Jakarta Berpotensi Raih Predikat Informatif dalam E-Monev, Ini Syaratnya
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:46 WIB

Istimewa Pembukaan UKW PWI Jaya-UMJ, Dihadiri Rektor dan Dua Anggota Dewan Pers

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:49 WIB

Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya

Kamis, 20 Februari 2025 - 15:14 WIB

Serentak, Ratusan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada 2024 Sudah Dilantik

Rabu, 19 Februari 2025 - 12:59 WIB

Lindungi Masyarakat, Pelaku Usaha Kosmetik Harus Patuhi Ketentuan Ini

Rabu, 19 Februari 2025 - 12:49 WIB

Mendengar Suara Anak: Komdigi Sempurnakan Regulasi Perlindungan Digital

Berita Terbaru


PSSI akhirnya melepas posisi Indra Sjafri dari jabatan sebagai pelatih kepala Timnas U-20.(Foto: PSSI)

HEADLINE

Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri

Minggu, 23 Feb 2025 - 15:21 WIB