Paramadina berkolaborasi dengan WaCIDS (Waqf Center for Indonesian Development & Studies) dan Green Waqf menggelar acara yang bertajuk Paramadina Go Green: Sinergitas Pembangunan Kampus berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan.
DARA | Acara dilaksanakan di Universitas Paramadina Kampus Cipayung, Jumat (17/03/2023).
Dalam sambutannya Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Rachbini, mengatakan Kampus Universitas Paramadina di Cipayung menerapkan konsep Ecopark, yaitu kawasan hijau dimana di dalamnya terdapat kampus yang menyatu dengan alam.
“Lebih dari 35% kawasan seluas 20.000 m2 akan dikembangkan menjadi taman. Gedung Universitas Paramadina Kampus Cipayung dibangun berkonsep green building dengan pemanfaatan listrik minimal. Dengan demikian, proses belajar mengajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi seluruh area kampus, termasuk taman dan selasar akan menjadi tempat belajar yang unik dan nyaman,” ujarnya.
Dr Prima Naomi sebagai Ketua Lembaga Wakaf Paramadina mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat demi kesejahteraan masyarakat.
“Agar Kampus Paramadina Cipayung ini berwawasan lingkungan, kampus yang asri, sejuk dan menunjang setiap kegiatan perkuliahan serta memberikan tempat berkumpul berdiskusi dan bersantai,” katanya.
Prima juga menekankan pentingnya program penghijauan (Go Green), sehingga dapat menanamkan kesadaran untuk mencintai lingkungan.
“Begitu banyak aksi yang dilakukan oleh organisasi-organisasi dunia yang bergerak dalam lingkungan hidup melakukan langkah penyelamatan bumi, salah satunya dengan penanaman pohon. Perbaikan alam, pelestarian lingkungan, perlu dilakukan oleh banyak pihak,” lanjut Dr Prima.
“Oleh karena itu, kampus baru Paramadina yang bertempat di Cipayung, merasa perlu untuk melaksanakan Penanaman Pohon sebagai wujud langkah kecil dalam membantu menangani efek dari perubahan iklim. Selain untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan hidup juga untuk mewujudkan kebersamaan dan solidaritas antar mahasiswa,” imbuhnya.
Kegiatan Penghijauan Kampus Paramadina Cipayung ini melibatkan Mahasiswa, Dosen, dan Civitas Akademika Universitas Paramadina lainnya.
Program penghijauan ini meliputi total area sekitar 6.354 meter persegi. Terdapat 500 pohon yang akan ditanam di area kampus ini dan Gerakan Green Waqf WaCIDS telah memberikan wakaf sebanyak 220 pohon untuk aktivitas ini.
Menurut Dr Lisa Listiana, ini adalah salah satu aksi nyata sekaligus edukasi bahwa wakaf dapat berkontribusi sebagai bagian dari solusi permasalahan global hari ini, terkait lingkungan dan perubahan iklim.
“Tanaman Tamanu diperkenalkan oleh Gerakan Green Waqf karena berbagai manfaat yang dimiliki. Selain baik untuk program penghijauan, ramah lingkungan karena dapat menyerap karbon, buah dari Tamanu juga dapat diolah menjadi minyak, sumber energi baru dan terbarukan, industri farmasi, dan wellness,” tuturnya.
Editor: denkur