Penanganan pandemi Covid-19 perlu peran aktif masyarakat. Pasalnya, berbagai program pemerintah kota takkan mendapatkan hasil optimal, bila masyarakat tidak mendukungnya.
DARA | BANDUNG – Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung Yana Mulyana menegaskan, penanganan pandemi Covid-19 ini perlu peran aktif dari masyarakat. Untuk itu, seruan dan edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan.
“Kita harus bisa mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menangani Covid-19. Meskipun berbagai upaya pemerintah sudah dilakukan tapi kalau partisipasi masyarakat tidak ikut ya berat,” ujar Yana, saat pelepasan tim wawar lapangan Gerakan Bersama (Gema) Lawan Covid-19, di Puskesmas Sukarasa, Kamis (24/9/2020).
Tim wawar ini secara serentak bergerak dari 80 UPT Puskesmas di Kota Bandung. Mereka dibantu aparat kewilayahan. Tim ini akan turun ke tengah masyarakat untuk menggemakan gerakan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Partisipasi masyarakat jadi kunci yang sangat penting. Apapun yang kita lakukan kalau masyarakat tidak pakai masker, tidak jaga jarak, ya tetap berat,” ujarnya.
Yana menekankan, edukasi dan imbauan langsung kepada masyarakat ini harus semakin gencar. Hal itu seiring dengan masifnya pelacakan yang oleh Pemerintah Kota Bandung. Dengan pemetaan yang cermat maka langkah penanganan bisa dilakukan sedini mungkin untuk menekan penyebaran virus corona baru.
Saat ini, Kota Bandung telah melaksanakan pelacakan dengan tes usap (swab test) melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lembaga ini mematok batas minimal pelacakan sebesar 1 persen dari jumlah penduduk.
“Konsekuensinya semakin banyak kita ketahui, semakin banyak terkonfirmasi aktif. Tapi yang penting kita melakukan tes masif. Kita punya Laboratorium BSL-2 (Biosafety Level 2) yang bisa dengan cepat mengetahui hasilnya. Kita bisa telusuri siapa saja yang terkonfirmasi. Meskipun sekarang yang dominan itu OTG (orang tanpa gejala), tapi tetap berpotensi menularkan,” ujarnya.
Dengan pelacakan ini, imbuh Yana, sekaligus memberikan peringatan kepada masyarakat agar tetap waspada. Karena keberadaan Covid-19 yang terdeteksi kini kerap ditemukan pada orang dengan kondisi fisik bugar atau OTG.
“Ahamdulillah berdasarkan parameter, pandemi Covid-19 di Kota Bandung terkendali. Tapi tetap kita harus selalu waspada menerapkan pola hidup sehat dan menjalankan protokol kesehatan,” tegas Yana.
Sebagai mantan penyintas, Yana kembali mengingatkan agar masyarakat tidak menganggap sepele Covid-19.
“Saya tidak berharap ada warga Kota Bandung yang merasakan berat dan sakitnya berjuang melawan Covid-19. Minimal kalau kita OTG, tidak menularkan kepada orang lain,” pungkasnya.***
Editor: denkur