Pembangunan Pasar Tagog sementara di Jalan Raya Purwakarta sempat mengalami hambatan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengincar sejumlah titik lahan untuk dijadikan pasar sementara. Namun, gagal karena tidak mendapat ijin dari pemilik lahan.
DARA | BANDUNG – Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi mengatakan, semula pembangunan pasar sementara tersebut akan mengontrak lahan yang cukup leluasa bagi para pedagang. Antara lain di lahan milik PT KAI Persero, PN Kertas, eks Pabrik Resluitting atau Blok Koneung.
“Karena gagal di titik-titik itu, akhirnya sesuai kesepakatan dengan Paguyuban Pedagang Pasar, maka ditetapkanlah di bahu jalan pasar sekarang (Pasar Tagog),” ujar Ricky, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/7/2020).
Sekitar 800 kios akan dibangun dengan ukuran kurang lebih 1 m2, dibahu kanan kiri jalan raya tersebut. Rencananya, bangunan kios mulai dilaksanakan awal Agustus 2020 dan diperkirakan selesai September, sehingga Oktober 2020 bisa dipergunakan oleh para pedagang.
Kondisi tersebut diakui Ricky tidak akan senyaman di pasar semula. Namun hal itu sudah mendapat persetujuan dari pedagang, yang meminta mereka tetap berjualan sejalan dengan pembangunan pasar itu.
“Rencananya, kiosnya membelakangi jalan. Tapi kios yang dibangun hanya sejajar saja, memanjang kanan kiri jalan raya,” jelas Ricky.
Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan aparat Desa Kertamulya serta warga setempat untuk pembangunan Pasar Tagog Sementara itu. Ia berharap, pembangunan Pasar Tagog Padalarang yang dibangun tiga lantai oleh PT Bina Bangun Persada tersebut bisa rampung Desember 2021.
“Mudah-mudahan saja lancar dan bisa selesai tepat waktu, sehingga para pedagang bisa berjualan kembali di tempat yang nyaman,” tuturnya.
Sebelumnya, Pemkab Bandung Barat akhirnya bisa mewujudkan pembangunan Pasar Tagog Padalarang, yang belasan tahun tertunda. Untuk pembangunan pasar yang merupakan elatase KBB ini, Pemda KBB menggandeng PT Bina Bangun Persada sebagai investornya.***
Editor: denkur